Breaking News

Manajemen Ponpes Harus Dievaluasi

Dr. Irpan Suriadiata, SHI., MH.

Mataram (postkotantb.com)- Dr. Irpan Suriadiata, SHI., MH., angkat bicara soal dugaan bullyng di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Haramain, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), hingga terjadi peristiwa AL selaku mantan santri dengan mudabirnya yang berujung ranah hukum.

Pria akrab disapa Doktor Irpan ini menilai, peristiwa tersebut seharusnya menjadi pelajaran agar ponpes segera melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap sistem pendidikan ribuan santri.

"Artinya, ada batasan ketika mudabbir memberikan sanksi. Jika sudah menyebabkan lebam apalagi cacat, itu salah dan harus dievaluasi serta memandang permasalahan secara komprehensif. Pimpinan pondok pesantren harus mengevaluasi secara menyeluruh. Baik manajemennya, sistem pendidikannya, sehingga anak yang dititipkan di ponpes merasa aman dan nyaman mengenyam pendidikan," katanya, saat ditemui belum lama ini.

Tidak dapat dinafikan, peran ponpes sangat penting sebagai yayasan yang mampu memberikan pendidikan hingga ke wilayah pelosok. Ia pun menyayangkan peristiwa itu terjadi diantara adik kelas dan Mudabbir. Padahal, peristiwa penganiayaan itu dapat merusak citra ponpes.

"Kadang-kadang, mereka rebutan kamar mandi gara-gara fasilitas kamar mandinya terbatas. Yang lemah saat rebutan akhirnya mengalah. Itu akan berdampak ke psikologis anak. Terus terang, saya salah satu penggemar ponpes itu. Banyak alumni yang sukses, tentu saja sangat disayangkan peristiwa penganiayaan itu tidak terjadi. Untuk itulah maka Mudabbir-mudabbir itu lebih optimal menahan diri, jangan sampai melakukan hal-hal kecil tapi berdampak besar terhadap ponpes," sesalnya.

Karenanya, ia menyarankan agar Kanwil Kemenag NTB sebagai lembaga yang menaungi ponpes, harus turun tangan dalam merubah tradisi lama.  Bila perlu, lembaga tersebut menerbitkan regulasi khusus, salah satunya membatasi jumlah penerimaan santri baru demi memaksimalkan pelayanan pendidikan, agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali.

"Kemenag harus duduk bareng dengan pimpinan Ponpes Nurul Haramain. Untuk evaluasi dan memberikan proses optimalisasi. Ada kendala-kendala dari oknum Mudabbir, tentu harus dievaluasi dan diberikan peringatan. Kalau masih ngeyel ya di kasih sanksi dulu," tutupnya.(RIN)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close