Breaking News

LPEI Siapkan Hasil Kerajinan dan UMKM Loteng Tembus Pasar Ekspor Secara Mandiri



LPEI Siapkan Hasil Kerajinan dan UMKM Loteng Tembus Pasar Ekspor Secara Mandiri
Serah terima bantuan sarana produksi kerajinan ketak oleh perwakilan Pemkab Loteng ke ketua koperasi UMKM. Foto Ist/Lalu Irsyadi/postkotantb.com
Lombok Tengah (postkotantb.com) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank bersama Kementrian Keuangan Satu Provinsi NTB, Dinas Perdagangan Provinsi NTB, dan Dinas Koparasi Usaha Mikro Lombok tengah resmikan Desa Devisa Kerajinan Ketak di gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Mandalika depan Bandara Internasional Lombok, rabu (08/05/2024).

Hal demikian sebagai bentuk upaya mendukung program Pemerintah dalam memberdayakan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM ). LPEI siap lakukan pendampingan, konsisten meningkatkan kapasitas Koperasi dan UMKM agar mampu berorientasi ekspor berbasis pengembangan masyarakat atau komunitas.

Tujuan besarnya untuk meningkatkan ekspor dan pendapatan devisa secara berkelanjutan. Diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan penghasilan rumah tangga/petani/pengarajin,koperasi dan UMKM. Dimana kesemuanya terlibat dalam rantai pasokan ekspor global yang kerkesinambungan.

Adapun komoditi unggulan yang menjadi fokus pengembangan ekspor dipilihnya hasil kerajinan ketak dari Desa Ketak.

Kadis Perdagangan Provinsi NTB Baiq Nelly Yuniarti, Ap.MA ingin branding ekspor produk yang selama ini memakai lebel Daerah lain benar-benar diakuisisi sebagai komiditi NTB.

" Bahwa rumput laut itu milik Bima, Kopi milik Tambora, Rinjani dan Sumbawa, mente Lombok Utara, serta Ketak itu asal Lombok tengah bukan Bali," tegas Nelly.

Pihaknya siap mendampingi para pengusaha menjadi profesional, mendorong semangat serta bermental berani seperti mulai mengurus administrasi ke karantina, bea cukai, dan Dinas Perdagangan bidang luar negeri.

Lebih rinci, Nila Meidhita selaku Kepala Departemen Jasa Konsultasi LPEI menjelaskan beberapa pendampingan menyangkut standarisasi produk ekspor, akses pasar secara langsung dari Loteng ke Luar negeri. Pasar global cukup menjanjikan, saat ini pembelinya sudah merambah Amerika, Eropa, Jepang dan timur tengah.

" Sebelumnya sudah ada pengusaha yang melakukan ekspor tapi masih numpang di eksportir luar Daerah, nahh dalam waktu dekat sudah bisa ekspor sendiri, akan dilakukan pengiriman perdana nanti ke Finlandia," terangnya.

Desa Devisa saat ini melibatkan 31 Desa, produk dari masing-masing Desa akan dikumpulkan dan diekspor dalam waktu bersamaan.


Bupati Lombok tengah melalui Asisten II Setda Kabupaten Lombok tengah H.Lendek Jayadi sangat mengapresiasi program tersebut. Pihakanya tentu amat siap mendukung, memfasilitasi dan bersinergi.

"Siapapun itu tentu tidak bisa sendiri untuk berkemajuan, kita mesti melakukannya bersama-sama ibarat sholat berjamaah," pungkas Lendek.

Pemda Loteng mendorong para pengusaha konsisten dan terus berinovasi serta dapat mengembangkannya hingga memberi manfaat yang lebih luas.

M.Zaenuri Hamka, Ketua Koperasi Syariah Muara Kreatif Lombok sangat bersyukur atas perhatian dan pendampingan pihak terkait untuk membantu para pengusaha dan pengrajin.

Koperasi besutan Zaenuri ini telah merangkul para pelaku usaha komoditi unggulan mulai dari Ketak, Gerabah, Perak Kayu, Tenun, dan Agro. Kualitasnya bersaing dan diperhitungkan, permintaan luar negeri sangat tinggi.


"Program ini sangat membantu kami peroleh jaminan produksi dan pasar supaya bisa ekspor langsung, tidak lagi melalui undername luar Daerah," responnya.

Ia membeberkan, nilai pendapatan ekspor yang selama ini dilakukan sudah menyentuh angka 50-160 jutaan per bulan. Jika dilakukan secara mandiri, diproyeksikan keuntungannya bisa capai 50 hingga 100 persen. (Irsyad)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close