Breaking News

Menteri PPPA Puji SLBN 1 Mataram

Menteri PPPA
Kunjungan Menteri PPPA, Kamis (02/05), mendapat sambutan hangat keluarga besar SLBN 1 Mataram.

Mataram (postkotantb.com) - Dalam kunjungan ke Provinsi NTB, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, menyambangi Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Mataram, Kamis (02/05).

Pada kesempatan tersebut. Menteri PPPA memberikan apresiasi pola pendidikan di SLBN 1 Mataram. Menurutnya tidak mudah untuk mendidik anak berkebutuhan khusus (ABK). Namun SLBN 1 Mataram mampu mendidik ABK secara maksimal, melalui program Sekolah Ramah Anak (SRA).

Selain itu, Menteri PPPA juga memberikan pujian kepada SLBN 1 Mataram, karena telah berkomitmen dengan menyediakan satu ruang khusus atau disebut unit layanan LPKRA untuk penangan, pencegahan, pendampingan terhadap kasus-kasus kekerasan seksual pada anak.

"Dari dialog bersama guru pendamping dan anak-anak SLBN 1 Mataram ini, Justru saat liburan mereka protes. Ini membuktikan mereka sangat nyaman berada di sekolah ini," puji Menteri PPPA di sela-sela kesibukannya menyambangi sekolah tersebut.

Dalam proses belajar mengajar, kata Menteri PPPA, SLBN 1 Mataram menerapkan tujuh vokasi melalui assesment untuk mengetahui talenta anak. Hal ini patut mendapat apresiasi. Selanjutnya, Menteri PPPA berkomitmen akan menjembatani apa yang menjadi harapan yang disampaikan jajaran di sekolah tersebut, dengan pihak kementerian lainnya.

"Kami memang tidak bisa mengeksekusi apa yang menjadi catatan dan harapan jajaran SLBN 1 Mataram. Tapi kami bisa mengkomunikasikan dengan kementerian terkait. Karena semua ABK itu adalah anak kita, dan semua pihak harus hadir membantu mereka," tegasnya.

Dengan pola pendidikan yang ada, Menteri PPPA berharap SLBN 1 Mataram dapat menjadi satu-satunya sekolah inspiratif bagi SLB lainya di Provinsi NTB, agar sekolah bisa menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk ABK.

Senada disampaikan Kepala SLBN 1 Mataram, Abas, M. Pd. Dijelaskan, LPKRA merupakan unit layanan di bawah program SRA yang dimanfaatkan untuk menangani kasus siswa. Seperti perkelahian dan bullyng. Dengan adanya unit ini, anak tidak lagi takut untuk mengungkapkan tindakan kekerasan atau pelecahan yang menimpanya.

"Mereka akan cerita ke gurunya, gurunya merespon. Sehingga esoknya, anak tidak lagi terbebani dengan masalah-masalah. Jadi SLBN 1 Mataram menjadi satu-satunya sekolah yang memiliki unit LPKRA," jelasnya.

"Jadi kasus-kasus yang menimpa anak sudah menurun. Namun harapan Menteri PPPA bagaimana SLBN 1 Mataram nol kekerasan terhadap anak," tambahnya.




KESETARAAN




Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, H Aidy Furqon, melalui Kepala Bidang Pendidikan Khusus (PK) Hj Eva Sofia Sari mengungkapkan, SLBN 1 Mataram merupakan salah satu bukti bahwa SLB di NTB yang negeri dan swasta, statusnya on Progress. Baik akademik dan non akademik.

Ia menekankan, agar setiap SLB senantiasa memelihara kebersihan sekolah, agar proses pembelajaran semakin aman dan siswa dapat mengekspresikan bakat dan minatnya dengan perasaan nyaman.

"Kalau semua sehat, proses belajar nyaman, sehingga akan muncul prestasi-prestasi anak," katanya.

Sebaliknya, Pemerintah Provinsi NTB melalui Dikbud NTB, juga menerapkan kesetaraan melalui program studi tiru antar masing-masing SLB.

"Kami punya empat sekolah untuk dijadikan lokasi tujuan studi tiru untuk mengambil praktik-praktik baik. Yaitu SLBN 1 Mataram, SLBN 2 Mataram, SLBN 1 Lobar dan SLBN 1 Sumbawa," ujarnya.

"Disamping SLB, kami juga mendorong SLB untuk memprogramkan studi tiru di SMK, karena sama-sama vokasi," jelasnya.(RIN)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close