Breaking News

Respon Persoalan Pondok Pesantren, Kanwil Kemenag NTB Bentuk Satgas Khusus

Kanwil Kemenag NTB
Kepala Kanwil Kemenag NTB, H Zamroni Azis.

Lombok Barat (postkotantb.com)- Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) NTB, H Zamroni Azis, memberikan respon atas  sejumlah persoalan yang akhir-akhir ini terjadi di sejumlah pondok pesantren

Zamroni Azis mengaku, untuk menangkal terjadinya persoalan di pondok pesantren, selama ini Kanwil Kemenag NTB sudah berupaya melakukan pendekatan dan bimbingan secara masif. Terlebih lagi saat momentum bulan Ramadan.

"Munculnya persoalan atau kasus di pondok pesantren, saya kira itu sifatnya kasuistik. NTB ini termasuk lumbungnya ponpes dan hasilnya, hampir semua pimpinan daerah itu alumni Ponpes. Artinya, ponpes sudah banyak mencetak kader yang handal, khususnya NTB," ungkapnya, usai acara Media Gathering Kehumasan Kanwil Kemenag NTB dengan Teman Media di Hotel Jayakarta, Lombok Barat, Rabu (10/07).

Kaitannya dengan hal tersebut, Kanwil Kemenag NTB telah merencanakan pertemuan dengan mengundang sejumlah stakeholder, forum ponpes, termasuk organisasi pemerhati anak, untuk mendiskusikan cara mencegah terjadinya persoalan di lingkup pondok pesantren.

"Besok Kamis ini kami gelar pertemuannya di kantor. Kami yang inisiasi," bebernya.

Pada pertemuan tersebut, juga akan dibahas terkait dengan adanya rencana pembentukan Satgas khusus yang tugasnya mengawal proses pendidikan di setiap pondok pesantren. Satgas ini nantinya beranggotakan keluarga besar pondok pesantren.

"Karena memang, pondok pesantren ini punya otoritas sendiri. Karena ini yayasan, jadi yang punya hak prerogatif itu ketika ia yayasan dan pendiri. Kami Kanwil Kemenag NTB hanya fokus tentang kurikulum dan proses belajar mengajar," ujarnya.

Selain itu, di akhir bulan ini, Kanwil Kemenag NTB akan menggelar halaqah, dengan seluruh kepala yayasan ponpes se NTB, dan mengundang stakeholder serta organisasi pemerhati anak sebagai narasumbernya.

"Saya menyampaikan apresiasi kepada stakeholder dan sejumlah lembaga yang selama ini turut memperhatikan kondisi ponpes. Sekali lagi saya tegaskan, kondisi di pondok pesantren tidak hanya menjadi tugas Kemenag, akan tetapi tugas bersama semua pihak," tegasnya.

Ditanya soal respon Kemenag NTB, terhadap kasus meninggalnya salah satu santriwati Pondok Pesantren Al Aziziah, Zamroni Azis mengaku belum berani memberikan komentar. Pihaknya pun telah menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut ke pihak penegak hukum.

"Sampai hari ini, kami Kemenag belum berani berkomentar. Ini kan masih azas praduga tidak bersalah. Persoalan benar dan tidaknya kita kembalikan ke pihak berwajib," ujarnya.

"Kita tunggulah hasilnya. Kami sudah berkomunikasi dengan pihak pondok pesantren, mereka Wellcome. Kemudian komunikasi juga dengan pihak keluarga, saya kira ini persoalannya miskomunikasi," jelasnya.(RIN)
 

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close