Warga ancam akan duduki kantor Bupati jika pemda Lelet tangani Permasalahan Kades Labuhan Lalar. |
Sumbawa Barat (postkotantb.com) - Warga Desa Labuhan Lalar Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) terus memberikan atensinya dan mengawal kasus dugaan perselingkuhan kepala desa setempat yang saat ini viral dan sudah dilaporkan ke Bupati KSB.
Menurut warga, kasus dugaan perselingkuhan ini harus ditindak tegas agar hal semacam ini yang mencoreng nama baik desa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.
Sejumlah warga juga menegaskan, bahwa masyarakat lah yang meminta Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk melaporkan masalah asusila tersebut agar segera diproses Hukum sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku.
"Bukan BPD yang punya inisiatif, tetapi kami yang meminta BPD untuk melaporkannya, kami warga juga yang mendatangi DPMD saat itu untuk hearing," Ujar salah satu tokoh masyarakat Labuhan Lalar, Hajiwa alias Baron, saat diwawancarai, Jumat (02/08/2024).
Baron menegaskan, bahwa warga lah yang terus mendesak BPD untuk segera menyelesaikan permasalahan ini, karena BPD sebagai corong masyarakat. Ujarnya
Ia juga menyoroti statemen 5 Kadus yang ikut membela Kades yang notabene adalah atasannya. Baron meminta agar para Kadus membuka mata dan berkomunikasi dengan masyarakat agar dapat melihat fakta dan bukti yang sebenarnya.
"Kami yang mengadukan ini, apakah kami tidak dianggap sebagai masyarakat?," Tanya Baron.
Disaat bersamaan, warga lainnya Syarifuddin menegaskan, kenapa warga Labuhan Lalar getol memperjuangkan penyelesaian masalah ini, karena kades merupakan seorang pemimpin masyarakat dan meruoajan panutan, sehingga harus memberikan contoh baik dan bertanggung jawab atas segala perbuatan dan tingkah lakunya.
"Kalau pemimpin sudah berbuat asusila, maka kami khawatir ini akan menimbulkan riak reaksi keras di tenga tengah masyarakat," sesalnya.
Masyarakat Labuhan Lalar, tambahnya, tidak ingin tercoreng dengan perbuatan mesum seorang pemimpin (kepala desa-red).
Ia juga menyayangkan, seorang tokoh agama yang ikut membela dan berpihak kepada Kades yang diduga telah melakukan perilaku asusila. Ia mengatakan, harus nya tokoh agama berpihak kepada masyarakat yang ingin membongkar perilaku Kades yang tidak dibenarkan oleh agama dan peraturan perundang undangan.
"Warga sudah resah dengan kasus ini, kami mendesak pemda segera lakukan proses agar permasalahan ini terang benderang. Perilaku asusila ini wajib diberantas, karena tidak sesuai dengan norma agama serta etika jabatan seorang pemimpin," Ujarnya.
Bahkan ia mengancam jika pemda tidak menindaklanjuti perihal kasus ini maka ia yakin akan terjadi riak yang lebih besar dari masyarakat.
Warga lainnya, Mohammad Alfarizi, meminta Bupati Sumbawa Barat agar menindak tegas kasus dugaan perselingkuhan ini. Sehingga kasus ini terang benderang dan menemukan benang merahnya sehingga masyarakat Labuhan Lalar aman dan damai.
"Saya juga berharap jangan sampai melihat persoalan ini dari sudut pandang politik, kami ingin membuka selebar-lebarnya apa yang terjadi dan dapat diselesaikan secara hukum yang berlaku," ujarnya.
Ia juga menyayangkan 5 Kadus yang memihak kepada Kades yang seharusnya para Kadus tersebut berada di tengah-tengah masyarakat untuk menjelaskan persoalan ini.
Sementara tokoh pemuda, Pandi membantah terkait statemen 5 kadus yang mengatakan bahwa ini adalah pergerakan BPD untuk melengserkan Kades. Pandi menegaskan bahwa ini murni desakan dan permintaan masyarakat.
"Saya wabil khusus sebagai pemuda dan masyarakat di sini sudah tidak nyaman dengan persoalan ini, jika ada kesalahan yang dilakukan oleh pemimpin, saya berkewajiban melaporkannya, terlepas salah atau tidaknya itu proses menentukan," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa yang diadukan ini adalah perilaku Kades sebagai pemimpin di Desa Labuhan Lalar dan bukan melaporkan personal atau pribadinya.
"Saya perlu tegaskan di sini, ini murni pergeraka masyarakat. Kami menekan BPD karena mereka penyambung lidah masyarakat, BPD adalah perwakilan kami yang sangat kami percayai," ujarnya.
Ia mengaku sangat kecewa dengan perilaku pemimpin yang hari ini diduga melakukan perbuatan tercela. Ia pun meminta agar Bupati dapat memproses persoalan ini, dan menegakan kebenaran.
"Kita sepakat akan kawal dan siap aksi bahkan menduduki kantor Bupati KSB jika kasus ini tidak ditindaklanjuti," Ujarnya. (Red/FR).
0 Komentar