![]() |
(Dari Kanan) tokoh Puri Agung Pamotan Cakranegara, Anak Agung (AA) Made Jelantik Baharyang Wangsa dan salah satu tokoh pemuda Hindu Lombok. |
Mataram (postkotantb.com)- Kegelisahan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) NTB, Ida Made Santi Adnya memantik respon tokoh Puri Agung Pamotan Cakranegara, Anak Agung (AA) Made Jelantik Baharyang Wangsa.
Ditemui, Selasa (26/08), Made Jelantik mengklaim kegelisahan Ketua PHDI NTB terlalu berlebihan.
"Sah-sah saja (Bakal Calon) minta restu dan persembahyangan bersama. Yang penting tidak membawa atribut (Partai,red) politik," ujarnya dengan nada santai.
Menurutnya, kondisi politik Pilkada di NTB masih dinamis. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTB hingga saat ini belum menentukan berapa jumlah pasangan calon (Paslon) yang akan maju di Pilkada NTB.
Jika ada pihak-pihak yang memberi pernyataan miring, kemungkinan dipicu persaingan politik yang ujungnya salah tafsir.
"Sudah pastilah itu miss penafsiran. Karena di dunia politik ini persaingan dan bisa jadi diinterpretasikan berbeda. Jadi tidak perlu ditanggapi serius," sindirnya.
Ia berpesan agar para tokoh Umat Hindu yang terlibat sebagai tim sukses salah satu bakal calon, tidak mengumbar pernyataan yang membingungkan umat. Berikanlah edukasi politik agar umat lebih cerdas dalam memilih pemimpin lima tahun ke depan.
"Janganlah memberikan hal-hal yang membingungkan, sehingga masyarakat bertanya-tanya," pesannya.(RIN)
Ditemui, Selasa (26/08), Made Jelantik mengklaim kegelisahan Ketua PHDI NTB terlalu berlebihan.
"Sah-sah saja (Bakal Calon) minta restu dan persembahyangan bersama. Yang penting tidak membawa atribut (Partai,red) politik," ujarnya dengan nada santai.
Menurutnya, kondisi politik Pilkada di NTB masih dinamis. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTB hingga saat ini belum menentukan berapa jumlah pasangan calon (Paslon) yang akan maju di Pilkada NTB.
Jika ada pihak-pihak yang memberi pernyataan miring, kemungkinan dipicu persaingan politik yang ujungnya salah tafsir.
"Sudah pastilah itu miss penafsiran. Karena di dunia politik ini persaingan dan bisa jadi diinterpretasikan berbeda. Jadi tidak perlu ditanggapi serius," sindirnya.
Ia berpesan agar para tokoh Umat Hindu yang terlibat sebagai tim sukses salah satu bakal calon, tidak mengumbar pernyataan yang membingungkan umat. Berikanlah edukasi politik agar umat lebih cerdas dalam memilih pemimpin lima tahun ke depan.
"Janganlah memberikan hal-hal yang membingungkan, sehingga masyarakat bertanya-tanya," pesannya.(RIN)
0 Komentar