![]() |
Kepala Dinkes Lombok Barat, Arief Suryawirawan, S.Si., Apt., MPH. Foto Ist/postkotantb.com |
Lombok Barat (postkotantb.com) - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Lombok Barat terus menjadi perhatian serius. Hingga tahun 2025 ini, tercatat sebanyak 162 kasus tersebar di 10 kecamatan. Wilayah dengan jumlah kasus tertinggi adalah Sekotong dengan 37 kasus, disusul Gerung dan Kuripan masing-masing 19 kasus, serta beberapa wilayah lain seperti Eyatmayang, Penimbung, Pelangan, dan Narmada yang juga melaporkan puluhan kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, Arief Suryawirawan, S.Si., Apt., MPH, menegaskan pihaknya telah mengambil langkah cepat untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini. Pada awal Februari, Dinas Kesehatan bersama 20 puskesmas di seluruh kabupaten secara serempak melaksanakan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang).
"Kami meminta seluruh puskesmas untuk turun langsung ke masyarakat, terutama di wilayah dengan kasus DBD tinggi, guna melakukan PSN dan sosialisasi pencegahan. Alhamdulillah, langkah ini memberikan dampak positif dalam pengendalian kasus DBD," ujar Arief saat ditemui awak media, Jumat (21/02/2025).
Selain itu, Pemkab Lombok Barat juga telah mendistribusikan 5.000 bungkus Abate ke masyarakat. Serbuk Abate ini digunakan untuk membasmi jentik nyamuk di tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang perkembangbiakan Aedes aegypti, nyamuk penyebab DBD.
Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan DBD. Selain menerapkan PSN dan 3M Plus, masyarakat diminta untuk lebih waspada terhadap genangan air di sekitar lingkungan rumah yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
"Kami harapkan masyarakat tetap waspada dan berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Pencegahan terbaik adalah dengan tidak memberikan kesempatan bagi nyamuk untuk berkembang biak," tambah Arief.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan1 partisipasi aktif masyarakat, diharapkan angka kasus DBD di Lombok Barat dapat terus ditekan, sehingga tidak berkembang menjadi wabah yang lebih luas. (red)
0 Komentar