![]() |
Bupati Lobar H. Lalu Ahmad Zaini (LAZ), pimpin pelepasan penyaluran bantuan pangan berupa beras dari pemerintah pusat untuk alokasi bulan Juni dan Juli 2025, Kamis (24/7/2025). |
Lombok Barat (postkotantb.com)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat (Lobar), melepas penyaluran bantuan pangan berupa beras dari pemerintah pusat untuk alokasi bulan Juni dan Juli 2025. Kegiatan ini dipimpin oleh Bupati Lobar, H. Lalu Ahmad Zaini, Kamis (24/7/2025).
Turut hadir, Asisten II Setda Lobar Ahkmad Saikhu, Camat Gerung, Camat Labuapi, Kadis Sosial H. Lalu Winengan, Kadis DPMD Mahnan, Sekdis Ketahanan Pangan, Kepala Cabang Bulog Lobar Wawan, Kabag Ekonomi Setda Lobar dan JPL Transporter.
Dalam sambutannya, Bupati Lobar H. Lalu Ahmad Zaini, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat atas perhatian dan bantuan nyata yang diberikan kepada masyarakat miskin. Ia berharap bantuan ini benar benar tepat sasaran agar dapat menekan angka kemiskinan.
Karenanya ia meminta semua pihak untuk dapat melakukan pengawasan atau monitor terhadap penyaluran bantuan ini. “Saya berharap seluruh camat dapat memonitor secara aktif proses distribusi bantuan ini agar benar-benar sampai kepada mereka yang berhak menerima,” pesan LAZ, sapaan Bupati Lobar.
Selain itu, LAZ menekankan pentingnya akurasi data penerima bantuan. Seluruh bentuk bantuan pemerintah baik pangan maupun modal usaha harus mengacu pada database kemiskinan yang telah disusun oleh Pemerintah Daerah. Sesuai data, saat ini tercatat sekitar 12 ribu Kepala Keluarga miskin.
Namun dengan adanya data yang akurat diharapkan intervensi ini memberi dampak pada penurunan angka kemiskinan di Lobar. “Penyaluran bantuan harus menyentuh langsung ke masyarakat miskin sesuai data. Ini penting agar program ini bisa menurunkan angka kemiskinan secara signifikan,” tegas LAZ.
Ia juga menegaskan, seluruh program bantuan akan dievaluasi secara menyeluruh di akhir tahun 2025. Evaluasi ini bertujuan untuk melihat efektivitas penyaluran bantuan terhadap penurunan angka kemiskinan di Lobar.
“Jika tidak ada penurunan yang signifikan, maka perlu kita tinjau kembali data yang digunakan. Kita harus pastikan bahwa yang disebut miskin itu benar-benar sesuai dengan kondisi di lapangan. Mudah-mudahan ikhtiar kita ini membawa manfaat besar dan menjadi ladang amal untuk kita semua,” tutupnya.
Pewarta: Syafrin Salam
0 Komentar