Lombok timur (Post Kota NTB) - Penebangan pohon di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Tanjung Luar Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur, membuat geram warga karena tidak komitmen dengan hasil mupakat pada musyawarah sebelumnya. Dan menuding Kepala Desa yang mengijinkan penebangan pohon tersebut.
Puluhan kuburan tertimbun dan rusak akibat penebangan pohon. Warga langsung mendatangi TPU di Desa tersebut dan meminta penebangan pohon dihentikan. Perjanjian awal Kepala Desa dengan warga bahwa yang dipotong itu hanya dahan dan ranting bukan menebang pohonnya. Kalaupun ada pohonnya yang ditebang karena rusak dan mati, namun hanya 12 pohon yang berada di pinggir kuburan yang boleh ditebang.
”Hasil musyawarah dengan tokoh masyarakat hanya rantingnya saja yang akan dipotong dan pohon yang sudah keropos atau yang mati, tapi kenapa hasil kesepakatan itu bisa berubah begini.” Ungkap Waq Husni dengan nada kesal, Selasa kemarin (18/7).
Warga lainnya mengaku makam ibunya yang belum lama dimakamkan rusak akibat tertimpa pohon. Tidak lama kemudian warga mendatangi Kantor Desa, sejumlah warga meluapkan emosinya dengan merusak Kantor Desa. “Siapa yang tidak kesal jika makam ibu dan nenek moyang kita dirusak. Apa ini namanya Kepala Desa yang akan melindungi warga, tapi malah sebaliknya,” kata warga menghancurkan kaca jendela dengan kayu yang sengaja dibawa dari kuburan. Dan bahkan, warga meminta Kepala Desa untuk mundur dari jabatannya.
Sementara itu Mukti Ali, Kepala Desa Tanjung Luar, mengaku tidak mengetahui kalau pohon di kuburan itu banyak ditebang. Menurutnya, berdasarkan kesepakatan awal dan hasil musyawarah telah ditetapkan jumlah pohon yang harus ditebang. Namun kenyataannya pohon yang ditebang melebihi dari perjanjian.
”Dengan sejujurnya saya tidak tahu siapa yang memerintahkan penebangan ini, karena pada awalnya kita hanya menyepakati penebangan pohon itu hanya yang pinggir – pinggirnya saja, saya merasa kaget dengan kondisi yang ada,” Ungkapnya
Didepan seluruh warganya, dirinya meminta ma’af dan bersedia beranggtung jawab juga siap untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. ”Saya juga minta maaf kepada masyarakat atas kejadian ini dan saya siap bertanggung jawab dan memperbaiki kuburan yang rusak.” Imbuhnya.
Hadir saat itu, Camat Keruak (Mustamin Hasim) berserta Kapolsek Keruak (Iptu Arif Budiman) dan Danramil Keruak (Kapten Inf Bimo Sakti), untuk langsung meredam masalah dan minta Kepala Desa agar meminta maaf secara langsung kepada warga, sehingga gejolak masyarakat tidak berlangsung lama. “Kami bersama Kapolsek, juga Danramil, minta kepada Kepala Desa untuk minta ma’af kepada seluruh lapisan masyarakat, dan bersedia bertanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan ini.” Ungkap Mustamin Hasim, saat dikonfirmasi Pos Kota NTB. (D’Yudha)
0 Komentar