Breaking News

Bupati Luncurkan 349 Bantuan Sampan Bariri Nelayan Melalui Program PDPGR

Sumbawa Barat (postkotantb.com) - Pemerintah Sumbawa Barat melalui Dinas Kelautan Perikanan (DKP) resmi meluncurkan sedikitnya 349 unit Sampan Fiberglass yang di Produksi PT. Kawi Eka Karya ( KIK ) Jakarta bertempat   galangan perahu Dusun Tambak Desa Kokarlian Kecamatan Poto Tano pada Rabu (16/8).

Sampan sampan tersebut rencana akan diberikan kepada para nelayan penerima Kartu Bariri Nelayan program yang dicanangkan pemerintah. Sampan sampan ini di bagi dalam dua kategori sasaran. Pertama untuk kelompok nelayan budidaya dan kelompok nelayan tangkap.

“Kalau budidaya ada delapan unit. Sisanya nelayan tangkap,” kata, pelaksana tugas kepala Dinas Kelautan Perikanan, Zainul Arifin, di Poto Tano, Rabu.

Menurut Arifin, anggaran program unggulan PDPGR Bariri Nelayan yang ditangani Dinas Kelautan dan Perikanan sebsar Rp. 24 miliar. Dari nilai tersebut, Rp. 14,799 miliar dialokasikan untuk membeli sampan untuk nelayan Kabupaten Sumbawa Barat sebanyak 943 unit. Kemudian mesin pengangkut rumput laut 128 unit. ‘’ Jadi 60,85 persen bantuan Bariri Nelayan tercurah untuk daerah pesisir,” katanya

Realisasi program Bariri Nelayan merupakan tindak lanjut kucuran bantuan sarana dan prasarana tangkap dan budidaya kepada para nelayan, yang di data sesuai kebijakan Program Daerah Pembangunan Gotong Royong (PDPGR). Program Bariri nelayan menurut DKP di data dan diseleksi berdasar jumlah nelayan. Kebutuhan akan sarana dan prasarana serta analisa pendapatan. Para penerima sasaran Kartu Bariri Nelayan diwajibkan menabung dan membuka rekening setidak tidaknya 10 persen melalui mekanisme perbank kan. Barulah setelah menabung 150 persen tabungan, nelayan bisa menari rekening tersebut.

“Inilah unggulnya, pemerintah membantu namun penerima menabung serta hasil tabungan dinikmati kembali untuk nelayan sendiri,” tutup, Zainul Arifin

PDPGR berupa Kartu Bariri sejatinya direalisasikan bagi nelayan penerima sasaran yang didata oleh agen agen PDPGR. Agen agen ini mendata, melihat dan memantau para nelayan yang berhak menerima bantuan. Ini dimaksudkan agar partisipasi masyarakat bisa digalang.Itupun diseleksi dan dievaluasi atas arahan Dinas tehnis serta dibantu kepala desa serta pengawasan dari Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas.

“Ada 24 Miliar alokasi anggaran yang dibebankan kepada kami untuk melayani dan memberdayakan nelayan. Salah satunya bantuan sampan dan mesin yang dibagikan secara serentak hari ini,” ujar, Arifin dalam laporannya kepada Bupati dan masyarakat.

Bupati Sumbawa Barat, H.W.Musyafirin mengapresiasi kerja agen PDPGR. Kepala daerah mengaku bangga atas realisasi bantuan sarana tangkap nelayan tadi. Kualitas Sampan  yang sangat baik ikut memotifasi pemerintah mengoptimalkan pemberdayaan kepada nelayan.

Penerima bantuan dilakukan melalui pendataan  dan pengawasan , bantuan ini dilakukan secara gotong royong. Adalah Agen PDPGR, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan TP4D yang melaksanakannya. Nelayan pun diimbau untuk tidak menjual perahu dan mesin pengangkut rumpu laut yang diberikan.

Bupati meminta para nelayan menggunakan peralatan yang diberikan. Hasil yang didapatkan di tabung dan diniatkan untuk pergi haji. ‘’Bapak-bapak kalau Ikhlas, Jujur, Sungguh-Sungguh bekerja pasti yang yang diinginkan akan tercapai,” kata Bupati.

Namun, lanjut Bupati, konsekwensi dari penerimaan bantuan ini adalah, penerima bantuan harus menabung. Nilai tabungan dari rekening yang dibuka adalah 10 persen dari nilai bantuan. Uang yang ditabung itu pun bukan untuk daerah, melainkan untuk nelayan sendiri. ‘’Itu sudah MoU pemda sama Bank. Jangan di tawar-tawar. Sisihkan saja rizki dari hasil melautnya, dan itu jadi uang bapak-bapak sendiri,” imbuh Bupati.

Data DKP setempat menyebutkan, pemerintah setempat tahun 2017 telah mengadakan sedikitnya 1011 unit sampan nelayan. Baik untuk budidaya dan tangkap. Sebanyak 349 unit sampan bariri telah diproduksi oleh PT Kawi Eka Karya hanya dalam tempo 2 bulan, Perusahaan galangan produksi kapal atau sampan berbahan baku Fiberglass itu baru pertama kali membangun sarana Galangan di Poto Tano. Mitra Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dinilai menghasilkan produksi Sampan Fiberglass terbaik.

Direktur  PT Kawi Eka Karya, Ir Dadang Sukmana ST  mengatakan, sampan atau perahu Fiberglass pesanan DKP Sumbawa Barat di produksi melalui dua kali uji mekanis. Yakni, uji apung dan jelajah di permukaan air. Perahu bergaransi dua tahun tersebut dicetak dengan Prototipe Playwood dan Melamin berkualitas tinggi sehingga bentang lambung dan dek terlihat simteris dan kuat.

“Beberapa proses pencetakan diantaranya, Geilkot atau cetak dasar. Setelah itu dilakukan Layer atau lapisan serabut dengan mat 300 serta Woven Riving tipe 800 atau penghalusan anyaman serat akhir,”terang, Dadang.
Perahu ini memiliki ketebalan lambung lima mili, dek tiga mili dan lunas bawah delapan mili.

“ Perahu yang dicetak atau diproduksi sudah sesuai standar nasional indonesia,” demikian, Dadang.

Sampan yang diterima para nelayan Poto Tano ini adalah sampan jenis fiberglass. Selain sampan, para nelayan juga menerima mesin pengangkut rumput laut. Peralatan untuk para nelayan ini merupakan bantuan Bariri Nelayan Program Pembedayaan Gotong Royong (PDPGR).

Hadir dalam penyerahan sampan dan mesin pengangkut rumput laut ini Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, S.T. Para asisten, kepala SKPD, Ketua MUI Kabupaten Sumbawa Barat, para Camat dan Kepala Desa, agen PDPGR dan masyarakat Poto Tano. ( Edi Chandra/ Humas ) 

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close