Breaking News

Program PDPGR Melalui Kartu Bariri Untungkan Nelayan

Sumbawa Besar (postkotantb.com) - Pemerintah Sumbawa Barat melalui Dinas Kelautan Perikanan (DKP) resmi meluncurkan sedikitnya 349 unit Sampan Fiberglass yang di Produksi PT. Kawi Eka Karya, Rabu (16/8).

Sampan sampan tersebut rencana akan diberikan kepada para nelayan penerima Kartu Bariri Nelayan program yang dicanangkan pemerintah.

Bupati, H.W.Musyafirin melihat dari dekat Sampan yang di Produksi PT Kawi sebelum di bagikan kepada ratusan nelayan. Bupati nampak puas dari hasil produksi Sampan tersebut.
Sampan sampan ini di bagi dalam dua kategori sasaran. Pertama untuk kelompok nelayan budidaya dan kelompok nelayan tangkap.

“Kalau budidaya ada delapan unit. Sisanya nelayan tangkap,” kata, pelaksana tugas Kepala Dinas Kelautan Perikanan, Zainul Arifin, di Poto Tano, Rabu.

Realisasi program Bariri Nelayan merupakan tindak lanjut kucuran bantuan sarana dan prasarana tangkap dan budidaya kepada para nelayan, yang di data sesuai kebijakan program Daerah Pembangunan Gotong Royong (PDPGR).

PDPGR berupa Kartu Bariri sejatinya direalisasikan bagi nelayan penerima sasaran yang didata oleh agen agen PDPGR. Agen ini mendata, melihat dan memantau para nelayan yang berhak menerima bantuan. Ini dimaksudkan agar partisipasi masyarakat bisa digalang.

Itupun diseleksi dan dievaluasi atas arahan Dinas tehnis serta dibantu kepala desa serta pengawasan dari Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas.

“Ada 24 Miliar alokasi anggaran yang dibebankan kepada kami untuk melayani dan memberdayakan nelayan. Salah satunya bantuan sampan dan mesin yang dibagikan secara serentak hari ini,” ujar, Arifin dalam laporannya kepada Bupati dan masyarakat.

Bupati Sumbawa Barat, H.W.Musyafirin mengapresiasi kerja agen PDPGR. Kepala daerah mengaku bangga atas realisasi bantuan sarana tangkap nelayan tadi. Kualitas Sampan yang sangat baik ikut memotifasi pemerintah mengoptimalkan pemberdayaan kepada nelayan.

Data DKP setempat menyebutkan, pemerintah setempat tahun 2017 telah mengadakan sedikitnya 1011 unit sampan nelayan. Baik untuk budidaya dan tangkap. Sebagian produksi sampan tadi diadakan oleh PT Kawi Eka Karya.

Perusahaan galangan produksi kapal atau sampan berbahan baku Fiberglass itu baru pertama kali membangun sarana Galangan di Poto Tano. Mitra Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dinilai menghasilkan produksi Sampan Fiberglass terbaik.

Manager Tehnik PT Kawi Eka Karya, Sumardi mengatakan, sampan atau perahu Fiberglass pesanan DKP Sumbawa Barat di produksi melalui dua kali uji mekanis. Yakni, uji apung dan jelajah di permukaan air. Perahu bergaransi dua tahun tersebut dicetak dengan Prototipe Playwood dan Melamin berkualitas tinggi sehingga bentang lambung dan dek terlihat simteris dan kuat.

“Beberapa proses pencetakan diantaranya, Geilkot atau cetak dasar. Setelah itu dilakukan Layer atau lapisan serabut dengan mat 300 serta Woven Riving tipe 800 atau penghalusan anyaman serat akhir,”terang, Sumardi.

Perahu ini memiliki ketebalan lambung lima mili, dek tiga mili dan lunas bawah delapan mili.

“ Perahu yang dicetak atau diproduksi sudah sesuai standar nasional indonesia,” demikian, Sumardi.

Program Bariri nelayan menurut DKP di data dan diseleksi berdasar jumlah nelayan. Kebutuhan akan sarana dan prasarana serta analisa pendapatan.

Para penerima sasaran Kartu Bariri Nelayan diwajibkan menabung dan membuka rekening setidak tidaknya 10 persen melalui mekanisme perbank kan. Barulah setelah menabung 150 persen tabungan, nelayan bisa menari rekening tersebut.

“Inilah unggulnya, pemerintah membantu namun penerima menabung serta hasil tabungan dinikmati kembali untuk nelayan sendiri,” tutup, Zainul Arifin.(ZM/edi )

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close