Breaking News

Gerbang Tani NTB Gandeng Peneliti IPB, Teliti Dampak Kek Mandalika Terhadap Nelayan


Mataram (postkotantb.com)- Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika kini menjadi salah satu magnet pariwisata NTB. Sejak di resmikan dan di lanjutkan dengan pembangunan sejumlah fasilitas dasar kawasan ini kedepannya akan menjadi kawasan elit. Terlebih rencananya sejumlah hotel megah akan di bangun di kawasan ini dan rencananya sirkuit MotoGP pun juga akan di bangun di kawasan seluas 1600 hektar tersebut. 

Namun pembangunan di kawasan Mandalika ini menimbulkan kekawatiran terhadap masyarakat sekitar yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Pembangunan besa besaran di kawasan khusus ini akan menimbulkan dampak sosial bila pemerintah tidak memperhatikan masyarakat di sekitar kawasan Mandalika. 

Gerakan Pembangunan Petani dan Nelayan Indonesia (Gerbang Tani)  NTB menggandeng peneliti dari IPB untuk melakukan kajian dampak sosial terhadap pembangunan KEK Mandalika. 

Ketua Gerbang Tani NTB Muhamad Jadi Akbar mengatakan penelitian ini akan segera di lakukan. Penelitian ini di fokuskan pada dampak sosial masyarakat sekitar kawasan Mandalika dimana sebagian besar masyarakat disana merupakan petani. 

Bila nanti Kek Mandalika beroperasi dan masyarakat tidak mendapatkan keuntungan, Viken Sapaan Akrab ketua Gerbang Tani menyatakan akan terjadi dampak sosial dengan resistensi yang cukup tinggi. Terlebih kata Viken para nelayan tersebut merupakan nelayan penangkap bibit lobster. 

"kita lakukan penelitian tidak hanya pada kawasan Mandalika tetapi juga penelitian ilmiah tentang bibit lobster." paparnya. 

Sementara peneliti IPB Raden Pramida Aditya Se, MS.i menerangkan nilai tukar terhadap nelayan dan petani mengalami kenaikan. Menurut Aditya ada perubahan pola yang di lakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan nilai tukar petani dan nelayan tersebut dan semestinya pemerintah memberikan penghargaan terhadap nelayan dan petani karena kenaikan nilai tukar dan jual petani sejalan dengan visi misi Presiden Jokowi. penghargaan terhadap nelayan dan petani ini sangat efektif dan baik terutama sejalan dengan visi misi jokowi bidang kemaritiman.

Aditya menyatakan persoalan bibit lobster berawal dari keluarnya Permen KKP no 1 yang di revisi menjadi Permen no 5 tahun 2016. Akibat permen ini para nelayan penangkap bibit lobster kini terpaksa beralih menjadi pembudidaya ikan.

Aditya sendiri menyatakan akan melakukan penelitian dampak pembangunan KEK Mandalika terhadap kehidupan nelayan terlebih keluarnya Permen KKP tersebut cukup menyulitkan kehidupan nelayan. Selain persoalan nelayan KEK Mandalika juga masih menyisakan persoalan agraria dimana masih ada masyarakat yang belum terbayarkan tanahnya. menteri pkp tentang pelarangan penangkapan benih lobster. 

Bila pemerintah tidak tanggap kata Aditya akan menimbulkan konflik horizontal di kawasan tersebut. 

"ini persoalan serius, dampak sosial dan potensi terjadinya konflik horizontal di kawasan ini sangat mungkin terjadi, pemerintah harus jeli melihat persoalan kedepan." pungkasnya.(RZ)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close