Akibat Erupsi Gunung Agung Angka Kunjungan Wisatawan Menurun Drastis |
Mataram
(postkotantb.com)- Kepala Dinas Pariwisata L. Mohammad Faozal menyatakan erupsi
Gunung Agung berdampak pada pembatalan sejumlah paket wisata yang telah di
pesan sebelumnya. Selain pembatalan sejumlah paket tour sejumlah hotel juga
mengalami pembatalan pemesanan. Akibat pembatalan tersebut jumlah reservasi di
hotel dan travel agen juga mengalami penurunan drastis. Pembatalan pemesanan
paket wisata dan penginapan ini juga berdampak pada angka kunjungan wisatawan
ke NTB dan Lombok pada khususnya.
Faozal
juga menjelaskan bahwa erupsi Gunung Agung juga menganggu sejumlah penerbangan
menuju Lombok. Pembatalan sejumlah penerbangan dalam beberapa hari berdampak
langsung pada tingkat kedatangan wisatawan.
Pihaknya
kini telah melakukan konsolidasi dengan sejumlah stake holder seperti ASITA,
PHRI dan HPI untuk memancing wisatawan datang kembali ke lombok. Meski tidak di
jelaskan secara rinci teknis menggaet wisatawan agar kembali datang, namun
beberapa pelaku pariwisata mulai memberikan kemudahan dan diskon bagi wisatawan
yang datang ke Lombok.
Erupsi
Gunung Agung ini menurut Faozal berdampak pada target kunjungan wistawan. Pemerintah
NTB sendiri menargetkan angka kunjungan wisatawan pada tahun 2017 sebanyak 3,5
juta wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara, akibat erupsi Gunung Agung
pemerintah pesimis target tersebut akan terpenuhi.
“iya
pasti berdampaklah pada angka kunjungan wisatawan, tapi kita masih melakukan
rapat untuk mengambil langkah bagaimana caranya agar wisatawan kembali datang
ke NTB, kita lagi rapat bersama dengan para pelaku pariwisata yang tergabung
dalam berbagai organisasi, semoga ada solusi yang terbaik, “ paparnya .
Dampak
erupsi Gunung Agung pun di akui oleh Ketua Indonesian Congress and
Convention Association (INCA) NTB, M.Nurhaedin. Erupsi Gunung Aktif
di Provinsi Bali tersebut ata Edo sapaan Akrab ketua INCCA NTB berdampak pada kedatangan
wisatawan. Iapun mencontohkan agenda nasional kegiatan Desa Benderang Informasi
Publik (DBIP) yang berlangsung dari tanggal 28 – 30 November 2017 di Kota
Mataram semestinya di buka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, namun karena
bandara di tutup dan pembatalan sejumlah penerbangan menyebabkan Wapres
membatalkan untuk membuka kegiatan ini.
Begitu
juga dengan peserta yang hadir pada even ini. Panitia yang telah menyiapkan
4200 kamar hotel hanya terisi 1000 kamar saja. Jumlah peserta yang sedianya
mencapai hampir lima ribu orang berkurang drastis akibat penutupan bandara
dampak dari erupsi Gunung Agung.
“kita
sudah menyiapkan lebih dari 4000 kamar hotel untuk para peserta, namun sampai
hari H yang datang dan menginap hanya sekitar 1000 kamar hotel, erupsi Gunung
Agung sangat terasa sekali bahwa angka kunjungan wisatawan berkurang drastis,”
bebernya.
Sebelumnya
Waki Gubernur NTB Muhammad Amin SH MSI juga pesimis angka unjungan wisatawan
sebanyak 3,5 juta orang pada tahun ini terealisasi. Wagubpun meminta dinas
terkait bersama dengan stake holder untuk membuat program yang inovatif demi
mendatangkan tamu. Selain itu Wagub juga meminta penyedia jasa transportasi
laut agar lebih mengoptimalkan armadanya khususnya yang melewati jalur wisata
seperti dari Benoa ke Senggigi atau dari Pelabuhan Lembar.(RZ)
0 Komentar