Breaking News

Indeks Daya Saing Infrastruktur Indonesia Naik Dari Peringkat 60 Menjadi 52, TGB Harapkan Infrastruktur NTB Semakin Mantap


Gubernur NTB TGH Zainul Majdi Menjadi Inpsektur Upacara Pada Apel Hari Bhakti PUPR Ke 72


Mataram (postkotantb.com)- Menteri PUPR, DR. Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M. Sc dalam sambutan tertulis yang dibacakan Gubernur TGB saat upacara Hari Bhakti PUPR ke-72 tahun 2017 di Halaman Kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTB, Senin (4/12), meminta seluruh jajaran Dinas PU di Indonesia Khususnya di NTB, meningkatkan dan menuntaskan pembangunan infrastruktur, guna mengurangi kesenjangan dan kemiskinan. Ia juga menjelaskan bahwa dalam 3 tahun pemerintahan Jokowi-JK, telah berhasil meningkatkan pembangunan infrastruktur diantaranya pembangunan 9 Bendungan seperti di Jatigede, Titab, Nipah, Bajulmati, Rajui, Paya Seunara, Teritip, Raknamo dan Tanju. Selain itu, saat ini sedang dikerjakan secara paralel sebanyak 30 Bendungan di seluruh wilayah Indonesia.


Dalam bidang peningkatan konektivitas, sebanyak 2.623 km jalan baru, termasuk Jalan Trans dan Perbatasan Papu, Trans dan Perbatasan Kalimantan, serta perbatasan NTT yang berhasil dibangun. Termasuk Jembatan Baru Bentang Panjang seperti Jembatan Tayan di Kalbar, Jembatan Merah Putih di Ambon dan Jembatan Soekarno-Hatta di Manado. Sedangkan yang masih dalam tahap pengerjaan adalah Jembatan Teluk Kendari di Sultra dan Holtekamp di Jayapura.

Dari tahun 2015 hingga akhir tahun 2017, Menteri PUPR menjelaskan bahwa telah dioperasikan tambahan jalan Tol baru sepanjang 568 km, yang merupakan bagian dari jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera, sedangkan sampai akhir 2019 pemerintah optimis untuk dapat menyelesaikan Tol baru sepanjang 1.851 km. Dalam bidang penigkatan kualitas lingkungan, telah dimulai pekerjaan Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Umbulan di Jawa Timur yang telah direncanakan sejak 40 tahun yang lalu, bersama SPAM lainnya melalui skema KPBU seperti SPAM Bandar Lampung, Semarang Barat dan Jatiluhur.

Dalam bidang pengembangan kawasan perbatasan, sebagai embrio pusat pertumbuhan wilayah, telah diresmikan 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN), yang akan dilengkapi dengan prasarana dan sarana permukiman, terutama pasar yang akan berperan sebagai sentra ekonomi baru di beranda depan Indonesia. Sedangkan bidang perumahan, pada tahun 2017 telah dibangun 2,2 juta unit rumah, terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam bentuk Rusun, Rusus, Rumah Swadaya, bantuan PSU serta fasilitas FLPP, SSB dan BLM.

Menurut laporan World Economic Forum tahun 2017-2018, indek daya saing global Indonesia naik dari peringkat 41 menjadi 36. Sementara indeks daya saing infrastruktur naik dari peringkat 60 menjadi 52. Sedangkan peringkat kemudahan berusaha Indonesia menjadi 1 dari 10 negara dengan lompatan peringkat Ease of Doing Business (EODB) terbanyak dari 106 tahun 2016 menjadi 92 pada tahun 2017 dan menjadi 72 tahun 2018 sebagai wujud dari peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur PUPR telah memberikan dampak signifikan terhadap dunia usaha.

Memasuki akhir triwulan 4 tahu 2017 PUPR diminta untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan, sesuai prognosis yaitu sebesar 95 persen dengan tetap megedepankan keselamatan, kualitas dan keamanan hasil pekerjaan. sedangkan untuk tahun 2018 PUPR sebagai kementerian dengan alokasi anggaran terbesar yakni 107,4 Triliun untuk dapat bekerja lebih baik, lebih keras dan lebih cepat untuk menjaga kepercayaan dan kredibilitas Kementrian PUPR di mata publik.

Di NTB sendiri Gubernur NTB TGH Zainul Majdi meminta Dinas PUPR untuk menuntaskan pemmbangunan infrastruktur yang belum tuntas. TGB sapaan akrab Gubernur NTB berharap pada tahun 2018 infratsruktur di NTB dalam kondisi mantap, terutama dalam pembukaan akses jalan terisolir. Selain itu peningkatan infrastruktur juga sebagai upaya untuk menekan gini ratio antara pulau Lombok dan Sumbawa. Pada tahun depan anggaran untuk pembangunan fisik akan terus di genjot.(RZ)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close