Gubernur NTB TGH Zainul Majdi Menjadi Inpsektur Upacara Pada Apel Hari Bhakti PUPR Ke 72 |
Mataram
(postkotantb.com)- Menteri PUPR, DR. Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M. Sc
dalam sambutan tertulis yang dibacakan Gubernur TGB saat upacara Hari Bhakti PUPR ke-72 tahun 2017 di Halaman Kantor Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi NTB, Senin (4/12), meminta seluruh jajaran
Dinas PU di Indonesia Khususnya di NTB, meningkatkan dan menuntaskan
pembangunan infrastruktur, guna mengurangi kesenjangan dan kemiskinan. Ia juga
menjelaskan bahwa dalam 3 tahun pemerintahan Jokowi-JK, telah berhasil
meningkatkan pembangunan infrastruktur diantaranya pembangunan 9 Bendungan
seperti di Jatigede, Titab, Nipah, Bajulmati, Rajui, Paya Seunara, Teritip,
Raknamo dan Tanju. Selain itu, saat ini sedang dikerjakan secara paralel
sebanyak 30 Bendungan di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam
bidang peningkatan konektivitas, sebanyak 2.623 km jalan baru, termasuk Jalan
Trans dan Perbatasan Papu, Trans dan Perbatasan Kalimantan, serta perbatasan
NTT yang berhasil dibangun. Termasuk Jembatan Baru Bentang Panjang seperti
Jembatan Tayan di Kalbar, Jembatan Merah Putih di Ambon dan Jembatan
Soekarno-Hatta di Manado. Sedangkan yang masih dalam tahap pengerjaan adalah
Jembatan Teluk Kendari di Sultra dan Holtekamp di Jayapura.
Dari
tahun 2015 hingga akhir tahun 2017, Menteri PUPR menjelaskan bahwa telah
dioperasikan tambahan jalan Tol baru sepanjang 568 km, yang merupakan bagian
dari jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera, sedangkan sampai akhir 2019
pemerintah optimis untuk dapat menyelesaikan Tol baru sepanjang 1.851 km. Dalam
bidang penigkatan kualitas lingkungan, telah dimulai pekerjaan Sistem
Pengembangan Air Minum (SPAM) Umbulan di Jawa Timur yang telah direncanakan
sejak 40 tahun yang lalu, bersama SPAM lainnya melalui skema KPBU seperti SPAM
Bandar Lampung, Semarang Barat dan Jatiluhur.
Dalam
bidang pengembangan kawasan perbatasan, sebagai embrio pusat pertumbuhan
wilayah, telah diresmikan 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN), yang akan
dilengkapi dengan prasarana dan sarana permukiman, terutama pasar yang akan
berperan sebagai sentra ekonomi baru di beranda depan Indonesia. Sedangkan
bidang perumahan, pada tahun 2017 telah dibangun 2,2 juta unit rumah, terutama
untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam bentuk Rusun, Rusus, Rumah
Swadaya, bantuan PSU serta fasilitas FLPP, SSB dan BLM.
Menurut
laporan World Economic Forum tahun 2017-2018, indek daya saing global Indonesia
naik dari peringkat 41 menjadi 36. Sementara indeks daya saing infrastruktur
naik dari peringkat 60 menjadi 52. Sedangkan peringkat kemudahan berusaha
Indonesia menjadi 1 dari 10 negara dengan lompatan peringkat Ease of Doing
Business (EODB) terbanyak dari 106 tahun 2016 menjadi 92 pada tahun 2017 dan
menjadi 72 tahun 2018 sebagai wujud dari peningkatan kuantitas dan kualitas
infrastruktur PUPR telah memberikan dampak signifikan terhadap dunia usaha.
Memasuki
akhir triwulan 4 tahu 2017 PUPR diminta untuk mempercepat penyelesaian
pekerjaan, sesuai prognosis yaitu sebesar 95 persen dengan tetap megedepankan
keselamatan, kualitas dan keamanan hasil pekerjaan. sedangkan untuk tahun 2018
PUPR sebagai kementerian dengan alokasi anggaran terbesar yakni 107,4 Triliun
untuk dapat bekerja lebih baik, lebih keras dan lebih cepat untuk menjaga
kepercayaan dan kredibilitas Kementrian PUPR di mata publik.
Di
NTB sendiri Gubernur NTB TGH Zainul Majdi meminta Dinas PUPR untuk menuntaskan
pemmbangunan infrastruktur yang belum tuntas. TGB sapaan akrab Gubernur NTB
berharap pada tahun 2018 infratsruktur di NTB dalam kondisi mantap, terutama
dalam pembukaan akses jalan terisolir. Selain itu peningkatan infrastruktur
juga sebagai upaya untuk menekan gini ratio antara pulau Lombok dan Sumbawa. Pada
tahun depan anggaran untuk pembangunan fisik akan terus di genjot.(RZ)
0 Komentar