H. Lalu Winengan Saat Pemberian Penghargaan dan Status Warga Kehormatan Betawi Oleh Bamus Betawi Di Jakarta |
Jakarta (postkotantb.com)- Tokoh
Sasak yang juga Kepala Dinas Pertamanan dan Tata Kota Lombok Barat, H. Lalu
Winengan, dikukuhkan dan diberikan penghargaan sebagai tokoh kehormatan Betawi
bersama belasan tokoh lainnya saat berlangsung kegiatan kebudayaan yang
diselenggarakan Forum Pemuda Betawi bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan
Olahraga RI di Jakarta. Kamis (05/04/2018).
Tahun ini adalah tahun ke-17 Bamus
Betawi menyelenggarakan kegiatan serupa dengan memberikan penghargaan dan
penghormatan kepada tokoh-tokoh luar Betawi yang dinilai memberikan sumbangsih
pemikiran dan gagasan terkait isu-isu kearifan lokal untuk penguatan
kebangsaan.
Kegiatan pemberian penghargaan berlangsung di salah satu hotel di Jakarta
sekitar pukul 14.00 WIB. Hadir pada kegiatan ini sejumlah tokoh Betawi. Masing-masing
penerima penghargaan diberikan kesempatan menyampaikan orasi. Winengan sendiri
secara garis besar menyampaikan pentingnya bangsa Indonesia melakukan taubat
nasional. Ada banyak kejadian buruk di Indonesia yang justru terjadi karena
kecerobohan para tokohnya yang tidak menjaga etika saat berbicara di hadapan
publik sehingga menimbulkan kegaduhan.
Ketua Dewan Pembina Forum Pemuda Betawi Rahmat HS dalam penyampaiannya
mengemukakan bahwa pemberian status warga kehormatan ini sudah diadakan sejak
tahun 2002. Hingga penyelenggaraan tahun ini, ada sekitar 200 tokoh yang
diberikan penghargaan baik itu mereka yang duduk di lingkungan pemerintahan di
pusat maupun di daerah. “ Tahun ini dari puluhan tokoh yang kita seleksi,
muncul 17 nama. Mereka adalah orang-orang yang bagi masyarakat Betawi berjasa
di sektor publik lewat kiprah mereka masing-masing,” ungkapnya.
Sambutan diantaranya disampaikan oleh tokoh Betawi H. Lulung Lunggana yang
sekarang menjadi salah watu Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Lulung menyampaikan
kegiatan ini adalah cara warga Betawi bersilaturahmi dengan komunitas lain
untuk menguatkan peran kebangsaan. “ Mereka yang terpilih adalah orang-orang
pilihan yang kami tahu kiprah mereka selama ini. Selamat,” ungkap Wakil Ketua
Bamus Betawi ini.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan semula hadir di kegiatan ini, namun karena
ada kegiatan dinas, ia dikili oleh pejabat dinasnya. Yang menerima penghargaan
ada juga dari kalangan pengusaha dan aparat penegak hukum. Di akhir sesi,
masing-masing penerima penghargaan diberikan kesempatan menyampaikan
orasi. Lalu Winengan secara khusus menyampaikan kondisi dan hiruk-pikuk
berbangsa saat ini justru akibat tidak adanya kearifan dalam berkomunikasi dan
berinteraksi para elitnya. Ia misalnya secara khusus menyindir pidato salah
satu tokoh nasional yang meramalkan bubarnya Indonesia pada tahun 2030.
Pidato ini kata Winengan, jika
disampaikan dengan data yang jelas serta dengan maksud mengajak banga waspada,
maka itu bermakna positif. Tetapi bila pidato ini digunakan hanya untuk
kepentingan politik jangka pendek, maka yang muncul hanya kegaduhan di akar
rumput.
Kedua, dia juga memberi contoh kecerobohan salah satu tokoh yang menyampaikan
hal kontroversial yang justru melukai perasaan Umat Islam. Yang ia maksud
adalah puisi Sukmawati Soekarnoputri yang berujung pada protes warga.
“ Oleh karena itu, yang kita
butuhkan saat ini adalah sama-sama bertaubat. Tokoh-tokoh harus
bertaubat. Saya minta Forum Pemuda Betawi menggelar gerakan salat taubat
nasional supaya dosa-dosa kita diampuni Tuhan,” ungkap mantan Ketua DPD KNPI
NTB ini.
Usai acara, Winengan menganggap penghargaan ini adalah bentuk apresiasi serta
semangat untuk berbuat lebih baik lagi. (Eka)
0 Komentar