Breaking News

Alung Bocah Yang Selamat Dari Belasan Orang Yang Meninggal Saat Gempa 7,0 Menghantam

Meski dalam kondisi terbatas namun senyum bahagia Alung terus mengembang saat memainkan bola 
Lombok Utara (postkotantb.com)- Senyum Muhammad Alung, bocah berusia 6 tahun ini mengembang saat memainkan bola yang di berikan oleh relawan. Meski hanya bisa memainkan bola dengan kedua tangannya Alung tampak bahagia. Alung merupakan korban yang selamat saat gempa berkekuatan 7,0 skala ricter menghajar Kabupaten Lombok Utara. 

Akibat gempa tersebut Alung mengalami patah tulang kaki akibat terkena reruntuhan bangunan. Ditemani sang bunda Inaq Masru'ah di pengungsian Dasan Lekong Desa Sigar Penjalin Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, Alung terlihat berusaha tegar. Bahkan saat wartawan media ini menanyakan kondisinya di posko pengungsian tersebut Alung tampak mulai ceria. 

Sang ibunda Inaq Masru'ah menceritakan pada saat kejadian gempa, 7,0 Alung bersama kakaknya sedang menonton tv usai mengikuti acara zikiran di rumah pamannya yakni di Desa Telaga Wareng  Kecamatan Pemenang. Kedua orang tunya berada di rumah kakeknya yang bersebelahan dengan tempat Alung menonton tv. Gempa yang datang secara tiba tiba membuat seisi rumah berhamburan keluar. Begitu juga Alung yang langsung berlari keluar rumah,  rumah tempat Alung menonton tv pun ambruk dan rata dengan tanah. 

Namun Alung tidak seberuntung kakaknya yang tidak terluka, kakinya tertimpa reruntuhan bangunan dan patah. Pada saat itu juga kedua orang tua Alung langsung membawa Alung ke rumah sakit umum daerah Tanjung. Setelah di lakukan pemeriksaan pihak rumah sakit merekomendasikan agar Alung di rujuk ke RS Kota Mataram karena kondisi kakinya cukup parah. Ibunda Alung tambah shock mendengar dokter akan mengamputasi kaki Alung bila saja tidak ada perubahan pada kakinya. 

Namun pihak keluarga tidak menyerah, Alungpun mengikuti terapi tulang dan pijat tradiosional untuk mengembalikan lagi posisi tulang dan kaki Alung. Usaha tersebut berangsur angsur membuahkan hasil. Meski belum bisa beraktifitas seperti anak normal lainnya Alung cukup bahagia dengan proses penyembuhan kakinya. Inaq Masru'ah menuturkan dirinya tidak kuasa melihat Alung yang menangis bila rasa sakit di kakinya datang, iapun sebisa mungkin mencoba menenangkan anaknya.

" saya menangis mas lihat kondisi Alung, setiap malam selalu menangis sampai pagi kalau rasa sakit di kakinya datang, alhamdulilah sejak pengobatan dan terapi tulang itu sekarang Alung sudah tidak merasakan terlalu sakit, lihat mas dia sudah bisa bercanda ya walaupun belum bisa ngapa ngapain," tutur Inaq Masru'ah dengan mata berkaca kaca. 

Selesai gempa dengan kekuatan 7,0 skala ricter tersebut pihak berwenang mencatat terdapat 19 warga yang meninggal dunia akibat terkena reruntuhan di Telaga Wareng. Kini Alung bersama kedua orang tuanya menempati tenda pengungsian yang di bangun bersama warga lainnya di Dasan Lekong Desa Sigar Penjalin Kecamatan Tanjung.(RZ)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close