Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah menghadiri acara silaturrahmi dalam rangka pelaksanaan Acara Dan Upacara Hari Ulang Tahun Pasrama Tri Sula Weda yang ke -2, Senin (31/18) |
Lombok Barat (postkotantb.com)- Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. H. Zulkieflimansyah
menghadiri acara silaturrahmi dalam rangka pelaksanaan Acara Dan Upacara Hari
Ulang Tahun Pasrama Tri Sula Weda yang ke -2. Lombok Barat, Senin (31/12/2018).
"Saya memang senang membaca senang sekolah," ungkap
gubernur yang akrab disapa Dr. Zul itu. Di hadapan umat Hindu itu, Dr.
Zul menceritakan sebuah kisah, Karya Paulo Colheo, yaitu kisah "Sang
Al-Kemis".
"Dimana ada seorang anak muda yang sesuai adatnya dalam
menemukan kebahagiaan ia harus bertemu dengan orang suci,” cerita Gubernur
Orang suci yang ia temui lanjutnya, ternyata merupakan seorang
raja yang kaya raya tidak sesuai dengan ekspektasinya. Setelah mengantri selama
dua jam untuk bertemu sang raja, akhirnya pemuda itu bisa mengungkapkan keinginannya.
Menurut raja keinginan pemuda tersebut sangatlah mudah. Sang raja menyuruhnya
menunggu karena masih banyak permasalahan krusial lain yang harus
diselesaikannya.
Sembari menunggu maka si pemuda diperbolehkan melihat-lihat
istana raja tersebut namun dengan dibekali dua tetes minyak zaitun yang harus
dijaga olehnya.
Setelah selesai berkeliling sang pemuda kembali bertemu raja,
kemudian raja menanyakan kepadanya apa yang dilihatnya mengenai istana yang
megah tersebut. Namun si pemuda tidak bisa melihat keindahannya karena sibuk
menjaga dua tetes minyak zaitun yang dibawanya dengan sendok tersebut.
Kemudian raja menyuruhnya kembali lagi untuk melihat-lihat. Dan
setelah bertemu raja kembali, si pemuda menjawab pertanyaan raja dengan penuh
rasa kagum. Namun, ia lupa bahwa minyak yang dibawanya tersebut sudah hilang.
Penyebabnya, mungkin karena ia terlalu keasikan menikmati istana itu.
Makna dari story tersebut adalah kunci sukses hidup itu
sebenarnya sederhana. Seseorang tidak boleh mempunyai jarak psikologis dengan
apa saja harus ditemui sapa, jelajahi , ekspor dan selami. Namun pada saat yang
sama tolong jagalah dua tetes minyak itu agar tidak jatuh dari sendoknya.
Dr. Zul mengungkapkan orang zaman sekarang sudah banyak sekali
berkelana dengan jabatan dan pendidikannya yang tinggi. Namun dengan jabatan
tersebut belum tentu menghadirkan kedamaian.
" Saya juga bertemu dengan orang-orang yang hampa hidupnya
padahal harta jabatannya tinggi. Namun kurang mendapatkan kebahagiaan karena
tidak ada pencerahan bathin seperti yang kita hadiri malam ini,” Jelasnya
Gubernur mengatakan bahwa pura sebagai tempat ibadah merupakan
alternatif untuk mendapatkan keheningan agar mendapatkan kecerdasan otak dan
kebahagiaan.
Dalam akhir sambutannya gubernur mengungkapkan bahwa akan ada
beasiswa yang akan diberikan kepada anak-anak yang ekonominya kurang, dan
pemberian ini tidak memandang suku dan agama.
Hadir
dalam acara tersebut Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia provinsi NTB, ketua
sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram, Kepala Bidang Bimas Hindu
kantor kementerian agama NTB, manggala organisasi Hindu (PSN, WHDI, Peradah,
Prajiniti, Perpasram, KMHDI) Provinsi NTB, Manggala Krama Pura, Kepala Desa,
keliang banjar. (RZ)
0 Komentar