Breaking News

Ketika Tokoh Demokrasi Daerah Berbicara, Aktivis Mulai Berdatangan

Diskusi Bertajuk ‘Melawan Lupa, Respon Pemimpin dari Generasi ke Generasi’ yang Berlangsung Hangat, Penuh Keakraban di Cafe dan Resto Sayung Mataram, Sabtu (23/2)
Mataram (postkotantb.com)- Jelang Pilpres 2019, sejumlah tokoh dan aktivis gelar diskusi untuk membedah sejumlah persoalan yang terunut dari pemerintah pusat kemudian berimbas ke kebijakan daerah. Salah seorang tokoh yang dituakan yakni Ekadana, dalam kesempatan ini mengupas tentang sejarah kelam kebijakan pemerintah dari orde baru menuju reformasi negara.

Pancingan persoalan terkait mafia tanah, menjadi pematik diskusi yang semakin menghangat pada Sabtu siang (23/2), di Cafe dan Resto Sayung Mataram.

“Kita memang hingga saat ini terus melangkah ke arah kemajuan. Namun bukan berarti harus melupakan sejarah kelam bagaimana Pemimpin kita saat itu, bagaimana pemimpin kita saat ini. Mereka pemimpin yang terdahulu harusnya bertanggungjawab terkait carut marutnya kondisi birokrasi saat ini. Termasuk dalam urusan kepemilikan lahan, tuan tanah itu,” katanya.

Para aktivis dan tokoh yang kemudian saling berbagi pengalaman, membuat diskusi bertajuk ‘Melawan Lupa, Respon Pemimpin dari Generasi ke Generasi’ ini semakin memanas. Sesekali kritikan pedas pun terlontarkan berdasarkan data fakta, untuk membanding seperti apa rezim - rezim yang telah berlalu. Bahkan pada forum terbuka inipun sejumlah aktivis tidak canggung untuk mengungkapkan arah dukungan pada Pilpres bulan April nanti.

Ekadana menyikapi masukan dan pertanyaan dari forum dengan mengupas sejarah, tentang pola pikir rezim terdahulu dengan rezim saat ini.

“Kita mampu meramalkan secara objektif, seperti apa orang - orang yang lebih pantas memimpin negara ini. Kita semua melihat apa yang telah kita nikmati. Kita sudah melihat bagaimana perkembangan negara dari ujung sabang sampai marauke saat ini. Asal kompak, solid menggalang dukungan yang memang sehati sepemikiran, ya sudah suarakan,” pesannya.

Ekadana meminta, agar pemimpin aktif terjun ke masyarakat untuk mendengar aspirasi takyat. Sebagaimana harapan masyarakat yang sering didengarnya. “Rakyat ini sebenarnya simple, cukup dikunjungi dengar keluh kesahnya kemudian program pengembangan ekonomi itu akan berjalan dengan sendirinya ketika aspirasi rakyat terserap dan dilaksanakan,” ucap Ekadana.

Diskusi berlangsung cukup alot, hingga berbuah rencana proyeksi membangun perekonomian melalui sektor dunia usaha. Upaya ini dilakukan untuk menekan pengangguran, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, sosialisasi untuk meredam gejolak jelang Pilpres juga terlaksana atas peran para aktivis. (Eka)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close