Pose Bersama Gubernur NTB Periode 2008-2018 TGB HM. Zainul Madji Dengan Pengurus Masjid Tegal Sari, Solo-Jawa tengah, Jum’at (19/7). |
TGB mengatakan, modal utama kehidupan adalah takwa kepada Allah. Modal ini
harus dijaga dengan baik. Hidup selalu ada pasang surut. Nikmat Allah tidak ada
yang bisa menghitungnya. Ukuran sesuatu itu dikatakan penting atau tidak
tergantung bagaimana Al Quran membahasnya. Apabila dibahas tegas maka nikmat
itu maha penting.
"Dan ingatlah perintah ini berlaku untuk kita semua, ketika dalam
keadaan bermusuhan kemudian Allah mendekatkan hati kalian. Kalian semua
bersaudara dengan nikmat Allah," katanya.
Dalam ayat tersebut, kata TGB, pentingnya menjaga ukhuwah (persaudaraan).
Itu nikmat dari Allah.
"Karena Allah hati kita tertaut satu sama lain. Dalam Firman Allah,
kalaupun kamu punya harta sebanyak bumi ini, lalu kamu bayar untuk hati mereka,
maka tidak akan bisa. Maka Allah yang mendekatkan satu sama lain,"
lanjutnya.
Islam sendiri membahas peradaban, kemuan pasar, dan memperkuat persaudaraam
Muhajirin dan Ansor. Kemudian akhirnya membuat piagam persaudaraan Madinah
berkomitmen menjaga kota madinah apapun agamanya.
"Dalam Islam dilarang melemahkan persaudaraan, apalagi merusak,"
tegasnya.
Dalam Surah An Nur, ada sepuluh ayat menceritakan berita bohong. Kalau
berita bohong serta fitnah dilontarkan akan melemahkan dan merusak
persaudaraan.
Fitnah berupa ucapan banyak macamnya. Hujatan, ghibah, dan umpatan. Ghibah
diumpamakan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri.
"Jangankan melakukan itu (memakan bangkai), membayangkan saja
sulit," ucapnya.
Di Indonesia sebagai umat Islam paling besar di dunia, ditengah masyarakat
banyak masih tersebar, ghibah, umpatan, serta hujatan. Tak sadar, akibat itu
semua membuat persahabatan menjadi renggang.
"Karena fitnah berupa
ucapan yang merusak," tandasnya.(Eka)
0 Komentar