Breaking News

Terancam Bangkrut karena Corona, Pemerintah Harus Turun Tangan Bantu UKM

Ketua LCDW Jon Fitriyadi apresiasi program JPS Gemilang

Mataram, - Corona virus (Covid-19) semakin mengancam perekonomian di Indonesia, tak terkecuali di Nusa Tenggara Barat (NTB). Dampaknya pun terlihat sangat jelas. Sejak wabah ini muncul awal Februari 2020 lalu, satu per satu toko, retail, jasa pariwisata, UMKM/IKM di NTB menutup operasionalnya.Hal ini mengakibatkan banyaknya karyawan yang dirumahkan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB Suntono mengatakan, jika keadaan seperti ini berlangsung dalam waktu yang relative lama, tentu akan berdampak pada perlambatan ekonomi. Kondisi ekonomi yang terus menurun pun terlihat jelas dari minimnya aktivitas ekonomi. Sehingga membuat pengusaha banyak yang berdiam diri.

"Pemerintah Provinsi jika melakukan upaya untuk menggerakkan UMKM setidaknya dapat memperlambat kemerosotan ekonomi ini," katanya.

Sementara itu berdasarkan data dari Dinas Perindustrian Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), sebanyak 5000 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)/ Industri Kecil dan Menengah (IKM) terdampak akibat merebaknya wabah Corona di NTB. Data ini masih dalam verifikasi bersama dengan Dinas Sosial NTB, Dinas Pemberdayaan Masyarakat NTB, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta Pemerintah Desa.


UMKM/IKM yang terdampak wabah virus corona dalam hal ini adalah yang mengalami penurunan omzet/penghasilan dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Beberapa Pengusaha yang merasakan dampak corona ini adalah para pelapak pinggir jalan.

Satu diantara pelapak di Kota Mataram mengatakan dampak corona ini menyebabkan penghasilannya lebih parah dibandingkan gempa Lombok tahun 2018 silam.

"Penghasilan saat itu hanya tergerus 50%, sedangkan sekarang mencapai 90%," katanya.

Biasanya dalam sehari ia bisa mendapatkan puluhan pelanggan, sedangkan sekarang hanya mendapatkan maksimal 3 pelanggan dalam sehari. (Sumber: Lombok Post).

Dampak wabah virus Corona (Covid-19) di NTB tidak seluruhnya memberikan dampak yang negatif terhadap perekonomian. Justru ada dampak positifnya, yaitu UMKM/IKM NTB menjadi terangkat produknya.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengatakan anjuran untuk mencuci tangan menggunakan sabun sebagai salah satu cara untuk mengatasi corona memberikan berkah kepada para pengrajin gentong air yang terbuat dari tanah.

Begitu juga dengan anjuran untuk menggunakan masker, hand sanitizer, dan Alat Pelindung Diri (APD).

"Kita bisa berdayakan masyarakat lokal untuk membuatnya sendiri," katanya beberapa waktu lalu.


Pemerintah Provinsi NTB juga sudah menyiapkan beberapa jenis bantuan, salah satunya melalui program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang.

Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat miskin dan hampir miskin se-NTB selama 3 bulan kedepan.

JPS Gemilang ini menyiapkan 105.000 paket yang berisi: sembako, produk perikanan, obat-obatan, vitamin, dan masker yang semuanya diambil dari produk lokal hasil dari UMKM. Langkah ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi untuk memberdayakan UMKM yang terdampak pandemic virus covid-19 ini.

Ketua Lembaga Cipta Daya Wirausaha (LCDW) Jon Fitriyadi mengapresiasi program JPS Gemilang ini.

Ia mengatakan bahwa, program ini akan berdampak besar bagi kelangsungan UMKM yang ada di NTB.

"Kita yakin bahwa JPS Gemilang ini mampu mengangkat perekonomian UMKM yang terancam gulung tikar. Kita juga bersyukur  Pemerintah Provinsi NTB juga akan memfasilitasi pelaku IMKM untuk mendapatkan keringanan pajak, baik PPh Pasal 21 maupun PPn bagi para pelaku usaha yang terdampak pandemic covid-19. Pajak-pajak bagi IKM yang memproduksi barang pada masa darurat juga ditiadakan," terang Jon Fitriyadi, Rabu (15/4) di Mataram.

"UKM kita kalau mau eksis harus disupport (didukung red.), apalagi dalam situasi sekarang. Hadirnya pemerintah dalam bentuk program JPS Gemilang ini adalah langkah luar biasa yg akan menyelamatkan mereka. Jangan lupa UKM ini yang menggerakkan ekonomi kita, karena tidak mampu diterpa krisis, hanya UKM yang mampu bertahan saat krisis 98 lalu," sambungnya.(RZ)

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close