Pedagang di pasar Gunung Sari mengeluhkan turunnya pendapatan sejak di relokasi ke Medas |
"Banyak pelanggan yang belum mengetahui tempat ini karena jauh dari jalan raya," ungkap Darma, salah satu pedagang pasar tersebut , (14/06).
Hal senada disampaikan pedagang lainya, Abdul. Karena jauh dari jalan utama, banyak pelanggan yang tak lagi berbelanja ke pasar tersebut. Kondisi ini mengakibatkan penghasilan pedagang menurun.
"Di pasar sebelumnya, pendapatan saya dari hitungan bersih bisa sampai Rp 2 juta per hari. Sekarang, dapat satu juta saja saya bersyukur,"cetusnya.
Ahmad Fathoni sebagai Ketua Asosiasi Pasar Kecamatan Gunung Sari memaparkan, akses jalan menuju pasar yang terlalu jauh dan kurang memadai, menyebabkan banyak pelanggan yang tak lagi belanja di pasar itu. Pendapatan pedagang merosot turun.
"Sebelum covid pendapatan sudah menyusut karena relokasi pasar, ditambah dgn adanya covid semakin menyusut,"paparnya.
Pihaknya mengharapkan Pemda Lobar menyediakan akses jalan yang baru dan memadai agar sirkulasi perekonomian di pasar tradisional berjalan normal.
Dikonfirmsi, Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Lombok Barat, Drs. H. Sabidin, menjelaskan, aktivitas perekonomian di kabupaten saat ini melemah. Terlebih sejak diterpa pandemi Covid 19, daya beli masyarakat menurun drastis. Pedagang tentunya mencari cara agar tetap bertahan di tengah kondisi tersebut.
"Langkah kami adalah mengusahakan agar pedagang tetap eksis di pasar itu. Fasilitas yang diminta agak akses ke pasar lebih memadai akan kami perhatikan. Yang penting kami terus menghimbau mereka mengikuti protokol covid serta merelokasi pedagang agar teratur," jelasya. (Yul)
Social Footer