Wisata Pemandian Desa Sesaot, salah satu tempat wisata yang akan disatukan dengan lokasi wisata lainnya melalui paket wisata. |
"Jika ada Travel Agen mau kerjasama untuk pasarkan potensi wisata di desa, kami menyambut baik dan kami siap. Karena peluang kerjasama masih terbuka lebar," tutur Kepala Desa Sesaot, Yuni Hariseni, S. Pd, dikediamannya, Selasa (23/06).
Dijelaskan, ada enam lokasi wisata di masing-masing dusun, akan segera dibuka dan dijadikan satu paket. Diantaranya, di Dusun Gontoran dengan potensi wisata air terjun. Kemudian Dusun Sesaot Timur sebagai tempat rekreasi masyarakat. Di dusun ini, menawarkan pemandangan alam serta kolam renang dan berbagai aneka makanan khas Lombok.
Sementara Dusun Sesaot Lauk, menawarkan Barisan berugak bagi pengunjung yang ingin bersantai sambil menikmati kolam pemancingan. Kemudian lokasi perkemahan Bukit Kasri dan Petung Hill, dengan potensi panorama alam pedesaan. Dusun Penangke dengan home industrinya dan hasil kerajinan tangan dari kelompok belantara kreatif.
"Di Dusun ini ada saluran irigasi yang akan segera kami tata menjadi taman masyarakat, untuk penataannya, Penangke akan dikolaborasikan dengan Dusun Sambik Baru dengan melibatkan kelompok pemuda,"jelasnya.
Selanjutnya dusun Temas, dusun ini menawarkan hamparan persawahan dan pemandangan tebing serta pancuran air yang bersumber dari mata air di Desa Sesaot.
Pihaknya akan melibatkan Pokdarwis untuk penataan potensi wisata, serta BUMDes sebagai pihak pengelola. Khusus pemeliharaan dan pelestarian, akan diserahkan ke pemuda desa.
Yuni berharap, agar para pemuda aktif dan kreatif mempertahankan setiap potensi yang ada di setiap dusun.
Terpisah, Ketua BUMDes Sesaot, Budi Setiawan Mas'udi memberikan apresiasi atas adanya rencana kerjasama paket wisata. Sebagai pengelola, tentu akan menerapkan protokol Covid 19 di setiap lokasi wisata.
"Memang Pemkab Lobar sudah mempersilahkan membuka lokasi wisata, dengan syarat menerapkan protokol Covid 19. Jika tidak, nanti tim inspeksi mendadak (Sidak, red) akan menutup kembali lokasi wisata, "imbuhnya.
Pembukaan lokasi wisata, berdampak positif khususnya bagi staf yang bekerja di BUMDes. Kata dia, selama Pandemi Covid 19 sirkulasi perekonomian sektor pariwisata, merosot dan berimbas pada pendapatan desa.
"Alhamdulillah Sampai sekarang kami masih komitmen membantu meningkatkan PADes. Seperti di Purek Mas. Pembagiannya jelas, ke Provinsi 15 persen, kabupaten 10 persen, pemdes 10 persen. Sebagian untuk operasional dan gaji BUMDes,"tutupnya.(Yul)
Social Footer