Lombok
Tengah (postkotanbt.com) – Ditemani Gubernur NTB, Menko PMK Prof Muhadjir
Rffendy bekeliling di kampung Sade, sesekali menyapa masyarakat yang tengah
duduk di depan rumahnya. Menteri PMK ingin memastikan bahwa seluruh destinasi
wisata juga menerapkan protokol Covid-19 agar masyarakat dan wisatawan
sama-sama nyaman di era new normal ini.
“Bagaimana kabarnya ibu, sehat.?” Tanya Menko PMK kepada ibu-ibu yang ada di Sade saat mengunjungi kampung wisata tersebut, Kamis, 27 Agustus 2020.
“Bagaimana kabarnya ibu, sehat.?” Tanya Menko PMK kepada ibu-ibu yang ada di Sade saat mengunjungi kampung wisata tersebut, Kamis, 27 Agustus 2020.
“Alhamdulillah,
baik pak Menteri,” jawab Ibu Ratisah sambil menawarkan Menko PMK untuk membeli
hasil kerajinan tangannya.
Sebagai
desa wisata yang terkenal dengan produk lokalnya, seluruh rumah yang ada di
Sade memiliki hasil kerajinan tangan masing-masing. Mulai dari gelang, baju
hingga selendang diproduksi langsung dari rumah mereka masing-masing.
“Berapa
harganya ini bu,” tanya Menko PMK kepada ibu Siti yang sedang asyik menenun
kain songket miliknya.
“Murah
pak, mulai dari 200-300 ribu,” jawabnya sambil meluruskan benang-benang
sesekannya.
Disela-sela
kunjungannya, Menko PMK tiba-tiba berhenti, perhatiannya tertuju kepada seorang
anak bernama Muzakir yang dibawa oleh Kepala Desa Sintung, Lombok Tengah. “ini
dia kenapa.? Sakit.?” tanya Menko PMK keheranan. “Bukan pak, pertumbuhan
badannya tidak stabil, usianya sudah 21 tahun, tapi badannya masih 65 cm,”
Jawab Herman, Kades Sintung.
Tanpa
menunggu lama, Menko PMK bersama Gubernur NTB langsung memberikan bantuan
kepada Muzakir. Secara langsung Menko PMK meminta Dinas Sosial untuk memasukkan
Muzakir bersama keluarganya sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH)
“Ya
minta tolong ya, ini harus kita berikan perhatian khusus, Muzakir bersmama
keluarganya harus dapat PKH,” pinta Menko PMK sambil sesekali memegang tangan
Muzakir.
Herman menceritakan, Muzakir
lahir normal seperti bayi pada umumnya, gejala bintik-bintik merah mulai muncul
ketika usianya beranjak dua tahun, pada saat ibu Nur melahirkan Muzakir, hingga
beberapa bulan ibunya lumpuh, tidak bisa jalan. “Muzakir tinggal sama kakeknya,
bapaknya tidak tau kemana,” ungkap Herman
“Ya
pak Gub, Dinas Kesehatan juga kita minta bantu Muzakir ya,” ujar Menko PMK
kemudian melanjutkan perjalanannya melihat kerajinan tangan hasil UMKM Desa
Sade.
Menko
PMK sepanjang perjalanan banyak bertanya kepada masyarakat, sambil duduk, Menko
PMK menanyakan jumlah wisatawan yang datang ke Sade sebelum dan setelah pandemi
Covid-19.
“Biasanya
berapa wisatawan yang datang” tanya Menko PMK kepada Suryadi.
“Kalau
sebelum covid pak, wisatawan mancanegara sampai tiga ribu, untuk yang wisatawan
lokal sampai delapan ribu setiap bulannya pak,” jawab Suryadi.
“Untuk
saat ini bagaimana Pak Surya, apa sudah mulai ada yang berdatangan, jangan
lupa, ingatkan seluruh wisatawan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan,”
ujar Menko PMK mengingatkan.
“Siap
pak, untuk wisatawan masih sedikit yang datang pak, kadang sepi, karena
baru-baru kami buka kembali Desa Sade ini,” jawab surya sambil berharap semoga
Covid-19 cepat berakhir.(RZ)
Social Footer