Dokumentasi: Foto H.L.Suprayatno (kanan), TGh. H. Hasan Basri, H.L. Wiratmaja, Paslon Saswadi-Dahrun (SADAR) serta H.L. Ranggalawe dan Tim Pemenang. |
Lombok Tengah,postkotantb.com- Perolehan Nomor urut 5, tersirat power politik yang kuat menuju kemenangan pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) jalur perseorangan, Drs. H. L. Saswadi, MM dan Ir. H. Dahrun, MM (SADAR) pada pertarungan pilkada Loteng, 9 Desember 2020 mendatang.
“Pada prinsipnya, seluruh nomor urut itu
bagus dan tidak berpengaruh. Akan tetapi, Nomor urut 5, memiliki makna dan arti
yang sangat luas, baik secara nasional maupun lokal,”ujar Tim Pemenang, H. L.
Suprayatno, usai mengikuti acara pencabutan Nomor urut Paslon, Di Hotel D-max,
Kamis (24/9).
Sisi agamis menurutnya, angka 5 memiliki
perbedaan dibanding nomor urut paslon lain. Yakni, menjadi simbol dari rukun
islam, dibungkus fundamental yang pada perjalanannya bermuara kepada pemurnian
Islam.
Lebih lanjut dijelaskan, angka 5 juga sesuai
dengan jumlah pancasila. Tentunya, hal demikian memberikan peluang
selebar-lebarnya bagi pasangan calon tersebut, memperoleh jumlah suara terbanyak.
Terlebih, para pemilih di kabupaten itu didominasi oleh masyarakat berlatar
belakang agamis dan sosialis.
“Memang secara politik, angka 5 tidak
memiliki kaitannya secara langsung dengan pilkada. Namun, paslon SADAR lebih
mudah menyampaikan kampanye agar dukungan suara terus mengalir, terutama dari pemilih
yang agamis dan sosialis,”terangnya.
Senada disampaikan H. L Wiratmaja. Pria akrab disapa Mamiq ‘ngoh itu mengatakan, Nomor urut 5, sesuai dengan latar belakang Paslon SADAR yang cerdas dan berpengalaman, sehingga layak menjadi pemimpin yang mumpuni untuk meningkatkan sejahterakan rakyat.
Ditegaskannya, paslon
tersebut merupakan anak emas yang jauh dari praktek transaksional parpol dan
dapat menjadi pembelajaran politik bagi masyarakat di kabupaten tersebut.
“Saya pernah jadi ketua Partai Golkar.
Untuk mengembalikan modal itu tidak mudah. Berapa sih, gaji seorang bupati dan
wakil bupati. Dalam 1 periode memimpin Loteng, belum mampu mengembalikan
seluruh modal yang dihabiskan untuk Parpol. Di handle Partai Politik, itu
bahaya,”tegas Mamiq ‘Ngoh.
Di tempat yang sama, Presiden Independen
Indonesia, H. L Ranggalawe berpendapat, kali ini rakyat Loteng lebih condong
kepada pemimpin non partisan. Tidak seperti sebelumnya. Banyak dari bakal calon
jalur perseorangan sempat terlibat di lingkungan parpol. Di samping itu, Paket
Nomor 5, dinilai dapat menjaga netralitas dalam pengambilan keputusan, ketika
telah menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Loteng.
“Ini kita ambil dari kacamata hukum ketatanegaraan.
Paslon SADAR nantinya akan netral di dalam memimpin kabupaten ini. Paslon SADAR
akan jauh dari politik Oligarki, Poligarki dan monopolistis,” tutupnya.(rin)
0 Komentar