Breaking News

Kampanyekan Anti Cyberbullying, Kementerian Kominfo Gandeng Sejumlah Artis


 POSTKOTANTB- Media sosial bisa menjadi dua mata sisi yang bisa memberikan dampak posisitif ataupun dampak negatif. Netizen sebutan bagi para warga di Dunia Maya bebas mengekspresikan apa saja yang ada dalam pikirannya. Namun tidak jarang terjadi perundungan (bully) terhadap sesorang ataupun lembaga dan pemerintahan.

Merespon Bahaya Cyberbullying, Kemenkominfo dan GNLD Siberkreasi Libatkan Figur Publik dalam Kampanye Cerdas Bermedia Sosial.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi meluncurkan rangkaian acara untuk mempromosikan penggunaan positif media sosial. Acara-acara ini melibatkan deretan pakar dan selebriti, seperti Marshanda, Nicholas Saputra, Cinta Laura, Ashilla Sikado, dan Benyamin Adhisurya.

Sebagai bagian dari kampanye #MakinCakapDigital, program ini dirancang untuk mempromosikan nilai positif media sosial, sekaligus menginspirasi kebaikan lewat media sosial. Rangkaian acara tersebut berlangsung pada 10 September 2021.

Menurut Digital Civility Index, di tahun 2020, Indonesia menempati urutan terakhir di antara negara-negara lain di Asia Tenggara dalam tata karma berkomunikasi online.

Survei tersebut mengidentifikasi tiga risiko terbesar yang dihadapi Indonesia di ranah digital: hoax, ujaran kebencian, dan diskriminasi. Lebih dari 47% warga Indonesia yang disurvei mengaku pernah terlibat dalam kekerasan online, dan 19% di antaranya mengaku menjadi sasaran kekerasan.

Seberapa berbahayakah cyberbullying? Efek dari pelecehan online pada individu mungkin tidak terlihat di awal, tetapi dampaknya dapat dirasakan dalam waktu yang cukup lama. Hal ini berpengaruh pada peningkatan tingkat depresi, penurunan tingkat pendidikan, peningkatan ketergantungan alkohol dan narkoba, hingga potensi bunuh diri.

"Media sosial sering dikaitkan dengan berbagai hal negatif, mulai dari masalah kesehatan mental hingga penipuan. Oleh karena itu, kami mengadakan rangkaian webinar dan program pendidikan yang mencakup tiga hal penting: kesehatan mental, literasi digital di kalangan siswa, dan bagaimana media sosial telah menghasilkan gerakan positif," ujar Anita Wahid, Wakil Ketua Umum Siberkreasi.

Tiga pilar program literasi media sosial Siberkreasi

Pilar pertama mengangkat isu kesehatan mental melalui sesi webinar, "Sehat di Media Digital." Selebriti Indonesia, Marshanda - yang menjadi sasaran cyberbullying saat remaja - dan Dr. Sandersan Onie, peneliti Kesehatan mental dalam pencegahan bunuh diri, diundang untuk berbicara di webinar tersebut.

Dengan berbagi pengalaman masing-masing, mereka menunjukkan bagaimana cara bertanggung jawab dalam menyaring dan menyerap informasi yang didapat dari media sosial untuk menjaga kesehatan mental.

Di hari yang sama, dua selebriti lainnya Nicholas Saputra dan Cinta Laura, juga berbicara dalam sesi webinar "Mahasiswa Makin Cakap Digital" dengan mengangkat pilar kedua: literasi digital di kalangan pelajar. Mereka berbagi beberapa tips dan praktik terbaik literasi digital untuk menjadi agen perubahan yang efektif di  Indonesia. Webinar tersebut dihadiri oleh lebih dari 2000 siswa pada tanggal 10 September 2021.

Rangkaian acara ini juga bermitra dengan platform media sosial populer TikTok untuk menyelenggarakan webinar "Bincang Literasi Digital: Ciptakan Kebaikan di Platform Digital" dengan pembicara utama seperti psikolog Saskhya Aulia Prima, selebriti Dennis Adhiswara, bersama dengan Content Creator TikTok terkenal Ashilla Sikado dan Benyamin Adisurya.

Untuk memulai perubahan yang positif di kalangan pengguna media sosial di Indonesia, webinar ini menjelaskan bagaimana cara berbuat kebaikan di platform digital melalui komentar positif yang menginspirasi gerakan positif.(RIN)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close