LOTENG, (postkotantb.com) - Lombok Tengah (Loteng) salah satu Kabupaten dari Lima Kabupaten di NTB, terpilih sebagai tuan rumah lokakarya pendidikan guru penggerak. Lima Kabupaten tersebut diantaranya, Kabupaten Lotim, Lobar, Dompu, Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Loteng.
Pengajar Praktik Calon Guru Penggerak M. Mansur mengatakan, terpilihnya Loteng selaku lokasi dilaksanakannya lokakarya pendidikan guru penggerak, itu semua tak lepas dari saran dan bimbingan Bupati Lombok Tengah (Loteng), melalui Dinas Pendidikan (Disdik),
Atas saran dan bimbingan tersebut, akhirnya Loteng sukses sebagai tuan rumah lokakarya pendidikan guru penggerak.
"Terimakasih pak Bupati dan Dinas Pendidikan Loteng, atas saran dan bimbingannya, sehingga Loteng Terpilih sebagai tuan rumah pelaksanaan lokakarya pendidikan guru penggerak," kata pengajar calon guru penggerak sekaligus Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 4 Janapria Loteng.
Dengan ditetapkannya sebagai tuan rumah dalam hal pendidikan, tentunya ini salah satu magnet baru, dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Loteng. "Saya oftimis, ini bakal membawa nuansa baru bagi peningkatan kualitas pendidikan di Loteng," sambungnya, Sabtu (13/11).
Selain itu lanjutnya, ini juga akan berpengaruh terhadap motor penggerak untuk mewujudkan merdeka belajar sesuai pilosofi Ki Hajar Dewantara
Sementara itu, Bupati Loteng saat membuka kegiatan lokakarya pendidikan guru penggerak menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPATK) PKN dan IPS atas sinergitas yang dibangun bersama pemda Loteng, khususnya dalam mencetak guru penggerak yang profesional di bidangnya.
Terlebih lagi Loteng terpilih sebagai salah satu wilayah sasaran dalam lokakarya ini tentunya merupakan kebanggaan tersendiri bagi pemerintah daerah.
"Kami sangat bangga bahwa daerah kami menjadi kabupaten yang terpilih sebagai salah satu wilayah sasaran dalam kegiatan lokakarya ini. dan hari ini kita sedang dalam proses mencetak guru penggerak. sebanyak 74 orang calon guru penggerak, dan 14 orang pengajar praktik penggerak guru penggerak di Kabupaten Lombok Tengah berproses melaksanakan program pendidikan guru penggerak yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI" ujarnya.
Menurut Bupati, calon guru penggerak ini terdiri dari Guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK, sedangkan pengajar praktik guru penggerak berasal dari unsur guru, kepala sekolah, dosen dan pengawas. Bupati memberikan apresiasi dan menyampaikan selamat kepada calon guru penggerak dan pengajar praktik dalam mengikuti proses lanjutan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Loteng, kini berusia 76 tahun, terus menerus berusaha meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan pendidikan dasar dan menengah di Loteng dan alhamdulillah hal tersebut dapat meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun.
"Sejalan dengan visi dan misi Loteng beriman, sejahtera, bermutu, maju dan berbudaya (bersatu jaya), pemda Loteng sangat mendukung dan membutuhkan bapak ibu yang sedang mengikuti pendidikan guru penggerak ini secara serius" pinta Bupati.
Pihaknya berharap, program ini menghasilkan pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk pertama mengembangkan diri dan orang lain.
Dua, memimpin pembelajaran, Tiga, memimpin manajemen sekolah dan Empat, memimpin pengembangan sekolah.
Dikatakan, guru penggerak adalah upaya konkret pemerintah untuk mengimbangi kecepatan perubahan di era global. inilah yang sebenarnya dikejar. Saat ini tidak bisa lagi memakai deret ukur tapi harus kuantum atau lompatan. inilah yang dilakukan oleh pemerintah pusat melalui program guru penggerak.
"Kalau memakai cara-cara biasa yang rutin dan tradisional, kita akan jauh tertinggal" jelasnya.
Sebagai bentuk apresiasi Pemda kepada calon guru penggerak dan pengajar praktik, kami pemerintah daerah berkomitmen untuk menjalankan aturan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, karena para guru penggerak adalah ujung tombak yang akan membawa perubahan dalam bidang pendidikan di Loteng
"Kami berharap melalui kegiatan lokakarya ini dapat menciptakan SDM yang unggul, anak-anak didik yang nasionalis, dan tentunya sesuai dengan visi misi pendidikan kita. sehingga kedepan cita-cita Loteng sebagai daerah yang beriman, sejahtera, bermutu, maju dan berbudaya semakin mudah digapai" tutupnya. (AP)
0 Komentar