Breaking News

Fantastis; Bank BPR Kanti Bali Modali KSP Mitra Lestari dan KSP Swastika, Total 5 Miliar

 


Mataram, (postkotantb.com)- Bak ketiban duren runtuh. Setelah banyak merugi dan bahkan nyaris gulung tikar akibat diterpa pandemi Covid 19, kini Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di seluruh NTB akan mendapatkan suntikan dana segar dari Bank BPR Kanti Bali.

Masing-masing koperasi direncanakan mendapatkan modal dari Bank berplat merah ini hingga Rp. 2,5 milliar. Namun pada tahap awal, Bank asal Pulau Bali ini mengambil dua Koperasi sebagai Pilot Project dengan total dana sebesar Rp. 5 miliar. Antara lain, KSP Mitra Lestari dan KSP Swastika.

Pemberian dana tersebut ditandai lewat Penandatanganan Surat Pencairan Kredit antara kedua KSP bersama Bank BPR Kanti, saat Gathering dan Ramah Tamah bersama Pengawas dan Ketua Koperasi Se NTB, Sabtu (29/01/2022).

Penandatanganan yang berlangsung di Ballroom Hotel Bidari, Kota Mataram ini, turut disaksikan 30 KSP Se NTB, Sesepuh sekaligus Tokoh Masyarakat NTB, Gede Wenten, serta jajaran Bank BPR Kanti Bali.

Direktur Utama Bank BPR Kanti, I Made Arya Amitaba, SE., MM, mengatakan, bantuan dana untuk modal koperasi, berdasarkan ide dan gagasan Tokoh Masyarakat, Gede Wenten yang merekomendasikan seluruh koperasi di NTB dibantu modal, demi menghidupkan kembali rantai perekonomian di NTB.


Keberadaan Bank BPR Kanti pun mendapat sambutan hangat serta dukungan penuh dari Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah yang berharap agar Bank BPR Kanti, dapat mensupport baik dari segi Modal Kerja maupun peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Pencairan kredit untuk modal koperasi  ini merupakan bias dari pencairan modal untuk Bank BPR di NTB," ungkap Arya.

Dukungan yang diberikan Bank BPR Kanti Bali, tidak hanya sebatas modal. Bank berplat merah ini juga akan menfasilitasi dalam meningkatkan SDM serta memberikan perlindungan hukum terhadap seluruh KSP di NTB.

Meski baru 2 KSP yang mendapatkan permodalan, suntikan dana juga akan mengalir ke 28 KSP yang hadir dan bahkan akan disalurkan ke seluruh KSP di NTB. "Kami hanya mematok bunga 15 persen ke bawah. Dalam artian, semakin lama, bunga yang kami patok akan menurun," sebutnya.

Dijelaskan, sistem pemberian modal ini sudah berjalan di seluruh lembaga keuangan se Provinsi Bali. Kendati demikian, pihaknya tidak ingin menciptakan pembatas dalam rangka membantu dan melayani sesama lembaga keuangan di daerah, khususnya di NTB.

Berkat respon, dorongan serta arahan dari tokoh masyarakat sekaligus Gubernur NTB, menjadi bekal sekaligus perekat rasa persaudaraan BPR Kanti Bali dengan lembaga keuangan di provinsi tersebut. Sebelum bersama KSP, BPR Kanti Bali, telah menggelar penandatanganan Surat Pencairan Kredit terhadap 6 dari 30 Bank BPR se NTB.

"Program ini merupakan perluasan dari keberhasilan kami di Bali. Jadi kami tidak ingin ada sekat," tegasnya.

Ide Gemilang Sang "Gede Wenten"


Dana segar dengan jumlah yang spektakuler itu, tidak lepas dari upaya dan perjuangan Tokoh Masyarakat NTB, Gede Wenten. Sebelumnya, ia bersama Bank BPR Kanti Bali telah beraudiensi dan berdialog banyak terkait kondisi perekonomian di NTB selama pandemi.

Kala itu, pria yang juga tenar dengan julukan  sesepuh dunia politik ini menyampaikan ide sekaligus merekomendasikan agar Bank tersebut juga memberikan suntikan modal untuk lembaga perkoperasian.

"Koperasi itu soko guru bagi perekononian masyarakat higga ke bawah," cetusnya.

Menurutnya, perekonomian masyarakat lokal harus siap dalam menyambut setiap event international, salah satunya Event MotoGP yang akan diadakan Maret tahun ini. Dengan diperkuat fondasi permodalan dari Bank BPR Kanti Bali, lanjut Wenten, KSP dapat menyalurkan pinjaman modal terhadap para pelaku UKM agar lebih aktif dan produktif dalam menjalankan usahanya.

Disamping itu, Ke depan pihaknya telah menargetkan kegiatan investasi dengan nilai yang sangat besar. Yakni Rp. 200 Miliar. "Upaya dan kerja nyata ini saya persembahkan untuk daerah saya NTB, untuk menyambut event internasional," tegasnya.


Terpisah, Ketua KSP Mitra Lestari, I Wayan Suarjaye, menyampaikan apresiasi sekaligus ucapan terimakasih atas bantuan modal yang disalurkan Bank BPR Kanti Bali. Ia mengaku kesulitan mengelola koperasi selama era pandemi, karena terbentur kondisi permodalan yang sangat lemah.

"Dua tahun terakhir, hanya dua hal yang jaga. Yakni menjaga kesehatan dan likuiditas keuangan. Kedatangan BPR Kanti Bali, menjadi penyelamat untuk mengatasi likuiditas dan pemberian pinjaman, baik terhadap anggota," sanjung Suarjaye.

Ia berharap, kesepakatan bersama Bank BPR Kanti Bali, menjadi awal dari kerjasama yang baik dan berkesinambungan agar KSP di daerah NTB tetap sehat, sehingga bisa saling berbagi. "Terobosan Bank BPR Kanti Bali sangat luar biasa," tutupnya bangga.(RIN)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close