Breaking News

Dewan Loteng Sayangkan, ITDC Tidak Peka Membaca Peluang Untuk Warga Lokal

 


Loteng, (postkotantb.com) - Anggota DPRD Lombok Tengah (Loteng) Daerah Pemilihan Pujut Praya Timur, Lalu Firmansyah sangat menyayangkan pihak ITDC tidak peka membaca peluang kebutuhan masyarakat Lokal.

Terutama dalam hal keterlibatan mereka di event bergengsi di Kawasan Ekonomi khusus (KEK) Mandalika Desa Kuta Kecamatan Pujut Loteng.

"Saya lihat ITDC ini tidak peka membaca peluang kebutuhan masyarakat Lokal, sebab selama ini setiap apa yang diinginkan masyarakat lokal, selalu harus ditempuh lewat aksi," katanya, Selasa (8/2/22).

Atas ketidak pekaan dan ketidakadilan tersebut, sangat wajar jika masyarakat setempat dan masyarakat lokal melakukan aksi menuntut keberpihakan ITDC terhadap masyarakat lokal, terutama dalam hal pekerjaan atau keterlibatan mereka dalam perhelatan MotoGP.

"Kami mendukung masyarakat lokal mengubah menset ITDC untuk memperhatikan mereka, kendati harus ditempuh lewat aksi," ungkapnya.

Untuk diketahui pihak ITDC atau pengembangan KEK Mandalika, masyarakat Loteng pada khususnya dan NTB pada umumnya. Sangat sopan dan tahu aturan, artinya semua kebutuhan dan keterlibatan dalam mensukseskan event bergengsi di Mandalika, masyarakat sudah bersurat sebelumnya, namun selama ini pihak ITDC selalu tak mengindahkan dan sangat wajar jika masyarakat lokal harus menggedor kantor ITDC.

"Jika tetap seperti ini cara ITDC melibatkan masyarakat lokal, dengan cara harus digedor, secara tak langsung ITDC telah melahirkan kegaduhan dan mencederai nama baik daerah," ungkapnya.

Atas hal tersebut, kedepan pihaknya berharap ITDC harus peka membaca peluang tersebut, paling tidak ketika masyarakat lokal melayangkan surat untuk dilibatkan, ITDC harus segera mengindahkan jangan menunggu untuk digedor.

Dikatakan, kemarahan masyarakat lokal sangat wajar terjadi, sebab selama ini masyarakat lokal tidak dianggap ada oleh pihak ITDC. Sebab para pekerja rata rata imporan, seperti petugas pendor termasuk transportasi jelang MotoGP di KEK Mandalika dan sejumlah pekerjaan menengah ke atas.

"SDM kita tidak kalah dengan mereka para pekerja impor, namun kenapa pihak ITDC tutup mata dan rata rata masyarakat lokal hanya di pekerja sebagai buruh kasar," geramnya. "Warga lokal hanya ditempatkan sebagaj buruh kasar, mereka paling tidak bisa ditempatkan sebagai worker atau penjaga tiket, atau scan tiket dan lainnya," sambung Anggota dewan yang sekaligus putra Pujut yang notabenenya tempat lokasi KEK Mandalika ini. (Ap)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close