Dua Hari Full Lakukan Bansos Serentak Se Indonesia, di Loteng Fokus di Tiga Titik
Lembaga Banom NW, Lazah NW terus mengupayakan menyuguhkan yang terbaik bagi organisasi terbesar di NTB ini. Di hari jadinya yang ke 69 yang jatuh pada 1 Maret 2022 ini, berbagi program kemasyarakatan dilakukan, termasuk pengobatan gratis yang di gelar selama 2 hari secara serentak se Indonesia
Berikut pemaparannya
SAPARUDDIN
LOMBOK TENGAH
LAZAH atau nama lengkapnya Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh, adalah salah satu lembaga Badan Otonom (Banom) unit kegiatan yang bertugas mengurus kelompok tertentu dari kaum nahdliyyin, yang ada di bawah binaan Organisasi Nahdlatul Wathon (NW) ataupun diluar NW.
Kenapa harus diluar organisasi juga, Sebab sejatinya lazah atinya kenikmatan, sehingga dalam berbagi kebahagiaan dengan sesama, LAZAH tidak pernah pandang siapapun itu, selama mereka butuh, pasti dibantu.
Demikian pula halnya dengan program Bakti Sosial (Bansos), berupa pengobatan gratis yang di gelar selama dua hari, terhitung hari Sabtu dan Ahad tanggal 26-27 2022. Pengobatan gratis tersebut dilakukan secara serentak se Indonesia.
Sedangkan di Lombok Tengah sendiri, di pusatkan di tiga titik, titik pertama ada di halaman Ponpes Yanmu NW, gedung praktik dokter bersama yang bersebelahan dengan ponpes Yanmu dan titik ke tiga di kantor Pengurus Daerah NW Loteng, di Barat masjid Agung Praya Loteng.
"Di titik pertama khusus donor darah, titik ke dia khusus pengobatan gratis medis dan titik ke tiga khusus pengobatan non medis," Jelas Sekretaris pusat LAZAH NW, M. Syukri, Sabtu kemarin.
Selain pengobatan gratis, LAZAH NW juga melakukan program bahagia bersama, dengan cara membagikan sembako, kepada masyarakat yang tak mampu.
"Selama dua hari, Baik pengobatan gratis ataupun pembagian sembako seiring sejalan, dan masing masing program ada panitia khusus dan tentunya program ini dilaksanakan sesuai prokes kesehatan," Ujarnya.
Dijelaskan, LAZAH NW salah satu Banom dari puluhan Banom yang ada di bawah organisasi NW dan segala program yang dijlanakan, itu tetap mengacu pada misi dan visi NW.
Seperti bergerak di bidang Pendidikan, sosial dan dakwah. "NW itu, kan bergerak di bidang Pendidikan Sosial dan dakwah," Cetusnya.
Sedangkan, di hari jadi NW ke 69, yang akan digelar 1 Maret besok, LAZAH NW mengambil salah bidang, yakni bidang sosial, berupa pengobatan gratis dan pembagian sembako.
Di bidang sosial lanjutnya, program jangka panjang yang sudah digerakkan, di antaranya sudah mengembangkan panti asuhan yang menampung anak yatim piatu dan anak anak terlantar, serta panti jompo, guna memberikan perhatian khusus kepada orang tua jompo dan kaum du’afa.
Selanjutnya di bidang pendidikan dan dakwah, NW telah berhasil menjalankan misinya dengan cemerlang, hal ini terkonfirmasi dari jumlah alim ulama’, kiyai, tuan guru dan cendekiawan nahdliyin yang kian hari grafiknya kian naik sampai tak terkendali.
Begitu pula dengan jumlah lembaga pendidikan formal, informal dan nonformal, berupa ponpes, madrasah, sekolah umum berciri khas agama.
"Sekarang saja jumlah lembaga pendidikan dibawah NW sekitar 1500 lembaga, ditambah dengan majelis ta’lim dan kelompok pengajian khusus dan lainnya, dan itu juga terus dikembangkan LAZAH NW," Ungkapnya.
Ia menambahkan, misi NW dalam pemberdayaan umat ditiga bidang tersebut, dinilai telah terlaksana dengan baik serta tepat sasaran dan inj patut dibanggakan.
"Berbicara masalah misi memajukan NW, saya oftimis sudah sukses. Tentunya dengan neraca kemajuan dan jumlah lembaga Pendidikan dan dakwah, menyebar di seluruh Indonesia, hingga luar negeri," bebernya.
Dibalik kesuksesan tersebut, lanjut PNS yang bekerja di kanwil Kemenag NTB itu, untuk pemberdayaan umat di bidang ekonomi nyaris tak terdengar, sehingga Pengurus Besar NW menginisiasi pembentukan LAZAH yang terfokus bergerak di bidang pemberdayaan ekonomi umat.
"Mendorong kesuksesan ditiga misi NW, LAZAH NW harus bangkit di tengah tingginya animo umat untuk dapat hidup sejahtera dan berkecukupan, sesungguhnya itu menjadi peluang sekaligus tantangan dalam perjuangan," ujarnya.
Selain hal diatas, tingginya animo masyarakat dalam beramal dan berinfaq serta masih hidupnya juwa dan semangat gotong royong (ta’awun) dan saling mensupport dalam kebaikan (fastbiqul kahirat).
Ini merupakan salah satu peluang yang luar biasa untuk mengeksplor potensi zakat, infaq dan sedekah. Di satu sisi, kondisi ekonomi sebagian umat yang sangat ingin memberikan kontribusi dengan nominal dan nilai yang lebih besar tidak dapat terwujud karena tersandera dengan kondisi ekonominya yang lemah.
Fenomena inilah menjadi atensi tersendiri bagi LAZAH NW, dalam mendesain kebijakan dan merancang program strategisnya, di tahun 2022.
"Tantangan dan peluang pasti beriringan, apalagi saat ini kita sedang berada di tengah musibah pandemi," ujarnya lagi.
Bangkitnya LAZAH NW, tentunya tidak lepas dari dukungan semua steak holder organisasi NW khususnya dan kaum muslimin umumnya, untuk merubah paradigma dan cara pandang terhadap pengelolaan zakat, infaq, sedekah, hibah, wakaf.terangnyaq.
Dari nuansa konsumtif menjadi lebih bersifat produktif. "Kebangkitan ini, tentunya kami butuh kerjasama tanpa terkecuali dari semua pihak,"! cetusnya.
Dikatakan, aset umat sangat besar, namun perlu dikelola dengan baik dan akuntabel, guna mewujudkan kesejahteraan.harapnya.
Mewujudkan mimpi besar tersebut, butuh kerjasama dan kebulatan komitmen dari semua pihak, sehingga diperlukan sosialisasi dalam rangka penyatuan persepsi, energi dan empati serta mensinergikan gerak juang dengan fungsionaris, khususnya NW.
Sehingga terwujud kesamaan langkah dan semangat juang guna mewujudkan cita-cita besar NW dalam menyejahterakan umat. (**)
0 Komentar