Breaking News

Sosialisasi Pengadaan Tanah Segara Yadnya, Made Jelantik: Paling Utama Kebersamaan Umat Hindu..!

 



Mataram, (postkotantb.com) - Demi kemaslahatan umat Hindu, Pemangku Gede Wenten bersama Tokoh Puri Agung Pamotan, Cakranegara, Anak Agung Made Jelantik Bahariangwangsa, mengadakan sosialiasi Pengadaan Tanah dan Bangunan Yadnya, Minggu (27/02/2022).

Sosialisasi yang dipusatkan di aula Pura Jaganantha, Taman Mayura, Kota Mataram ini, dihadiri Para Pemangku Umat Hindu, para Pengurus kerame sanggar, Pengurus banjar dan seluruh ormas umat Hindu, Anak Agung Made Reme, pesemetonan Buleleng, Komisi I, DPRD Kota Mataram, serta 33 Pengamong Sanggar.

Selain sebagai ajang silaturahmi, Sosialisasi tersebut, bertujuan menyampaikan terkait sejauh mana upaya pencarian tanah Segara Yadnya, sekaligus terkait kebutuhan anggaran untuk pembelian lahan tersebut.

Dalam sambutannya, Tokoh Puri Agung Pamotan, Cakranegara, Anak Agung Made Jelantik Bahariangwangsa, mengatakan, sosialisasi ini bertujuan seluruh umat Hindu, khususnya yang berada di Kota Mataram.

"Sosialisasi ini supaya yang hadir untuk fokus terhadap lahan yang dikhususkan untuk umat. Jangan sampai forum ini dijadikan ajang perdebatan," katanya.

Diakui AA. Made Jelantik, belakangan ini, banyak isu beredar terkait pengadaan lahan, dengan ambisi memecah belah umat. "Kami mendorong adanya pengadaan lahan untuk umat. Karena kami yang penting mengutamakan kebersamaan. Jangan sampai ada kepentingan politik untuk memecah belah umat;" cetus AA Made Jelantik.


Sebaliknya, Made Jelantik menekankan agar pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengadaan lahan agar memberikan edukasi positif, demi keutuhan Umat Hindu. Senada disampaikan Guru Mangku, Gede Wenten.

Ditegaskan dia, pengadaan lahan Segara Yadnya didasari kebutuhan lokasi tetap untuk beribadatan. Karena selama ini, sebanyak 64 ribu umat Hindu di Kota Mataram, hanya dapat milik lokasi milik publik, seperti Pantai Loang Baloq untuk beribadah.

Gede Wenten menyayangkan munculnya beberapa pihak yang memanfaatkan Yadnya sebagai panggung politik.

"Apa kita tidak malu seperti itu. Apa yang kita cari sebenarnya tidak ada. Yadnya ini semata-mata persembahan suci. Apa kita tidak malu. Kalau untuk hal yang lain berani kalah sekian. Ini Yangnya, di sini kita bisa belajar," singgungnya.

Terlebih dengan adanya dukungan dari 33 Pamong Sanggar, kumpulan Ormas Hindu lainnya, DPRD Kota Mataram, serta pihak Puri Agung Pamotan, Gede Wenten mengaku optimis niat pengadaan lahan dapat segera terlaksana.

"Dukungan inilah yang harus kita sambut bersama-sama. Dan yang lahan itu bukan kita saja yang menggunakan, tapi sampai seketurunan kita. Jadi saya meminta kebersamaannya serta dukungan moril dan materil, baik secara pribadi, maupun secara gotong royong agar kita segera punya lahan sendiri," ajak Gede Wenten.

Sementara itu, Komisi I DPRD Kota Mataram, I Nengah Sudiartha, menuturkan, pihaknya bersama para Pedanda, menetapkan lahan pinggir pantai yang berada tepat di depan Kantor Camat Sekarbela, sebagai lokasi sementara yang cocok dijadikan tempat Segara Yadnya.

"Untuk Pantai Loang Baloq, sudah dibangun barisan lapak dan pintu masuk ke pantai sudah ditembok pemerintah Kota. Jadi bisa mengganggu. Ada juga lokasi di depan Kantor PLN yang baru, dengan harga Rp. 75 per are, tapi kesulitan dengan akses jalan masuk," ujarnya.

Ical memastikan, sebanyak sembilan orang yang duduk sebagai perwakilan anggota DPRD Kota Mataram, sudah sepakat dan siap  memberikan dana untuk membantu pembelian lahan, melalui anggaran pokir. Tidak hanya itu. Pihaknya bersama ketua panitia akan menghadap Walikota Mataram, terkait pengadaan lahan tersebut.

"Tentu setelah diterbitkannya Surat Keputusan (SK) kepanitiaan," sindirnya.

Karenanya, ia meminta agar seluruh peserta sosialisasi tersebut, dapat memberikan saran dan masukan terhadap pihak panitia. "Untuk membangun semangat panitia serta dapat bergabung sebagai anggota panitia. Karena yang baru terbentuk sementar ini hanya ketua sampai bendaharanya," harapnya.

Terpisah, Perwakilan Aliansi Pemuda Hindu Lombok,  Nyoman Logisajita, menyampaikan apresiasi atas upaya Pegadaan Tanah dan Bangunan Segara Yadnya. "Terutama sekali terhadap pelangsir krama Meru yang sudah ikut membantu mensosialisasikan pengadaan lahan," ucapnya.

Menurutnya, pengadaan lahan tersebut menjadi atensi dan skala prioritas untuk kepentingan umat Hindu. Karenanya, Ia berkomitmen akan menjadi garda terdepan dalam hal, penggalangan dana. Selain itu, pihaknya akan bersinergi dalam menetralisir, segala isu yang berpotensi memecah belah Umat Hindu.

"Kami sebagai Pemuda Hindu akan meluruskan segala isu yang tidak benar. Dan kedepannya, Saya juga mengimbau agar para pemuda Hindu dapat memilah dan memilih informasi mana yang benar dan mana yang salah," imbaunya.(RIN)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close