Breaking News

364 KK Warga Tir Trans dan Pemdes Tambak Sari,Perjuangkan Hak Atas Tanah Miliknya.

 



Sumbawa Barat, (postkotantb.com)  - Kepala Desa Tambaksari Kecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat bersama warga Transmigran, terus berupaya memperjuangkan hak atas tanahnya.

Rustam Komunitas Warga Tir Trans Seteluk, Kepada postkotantb.com menyampaikan kornologisnya.

"Sebelumnya beberapa tahun lalu atau kali kegiatan budidaya udang berlangsung dengan baik dan lancar. Kemudian sekitar tahun 2000an kegiatan budidaya macet, PT.SAJ meninggalkan warga Plasma, serta mengangkat aset-aset yang ada dipertambakkan.

Warga Plasma yang kegiatannya adalah budidaya udang Windu. Setelah beberapa tahun kegiatan budidaya macet sama sekali, dan kemudian sekitar tahun 2002, datanglah yang menamakan diri sebagai Tim 9 bersama Notaris Joko Derpo Yuwono Sumbawa, yang didampingi oleh beberapa tokoh Taliwang yaitu Drs.M.Nur Yasin dan Drs.M.Jafar Yusuf, dengan membawa kabar baik yaitu akan beroperasi kembali budidaya tambak udang tersebut.

Pemdes Tambak Sari pun terharu dan senang serta menyambut dengan suka cita atas adanya kabar baik itu. Kemudian Pemdes menfasilitasi beberapa kali pertemuan antara Warga Transmigrasi dengan Tim 9, bersama Notaris Joko Derpo Yuwono Sumbawa di Balai Pertemuan Desa.

Didalam pertemuan tersebut, lanjut Rustam, mensosialisasikan terkait akan beroperasi kembali budidaya tambak udang tersebut.


Dalam pertemuan sosialisasi tersebut yang dihadiri ratusan warga Trans, tim tersebut menawarkan uang sebagai jaminan masa tunggu akan beroperasi kembali budidaya tambak udang tersebut. Akhirnya terjadilah kesepakatan antara kedua belah pihak.

Kemudian terjadilah transaksi tersebut di halaman kediaman Kades pada saat itu, terkait penyerahan uang sejumlah kepada warga trans  masing-masing Rp.1.000.000 (Satu juta rupiah), Wargapun menerima uang tersebut, dengan menanda tangani kertas kosong bermatrai didepan tim tersebut.ulas Rustam.

Namun tidak semua warga, ada juga sebagian Warga Trans yang tidak mau menerima uang tersebut dan tidak mau menandatangani yang ditawarkan oleh tim tersebut.beber Rustam.

Seiring berjalannya waktu, tim tersebut tak kunjung datang. Kami tidak tahu tim 9 (sembilan) bersama Notaris Joko Derpo Yuwono Sumbawa, dibentuk oleh siapa dan uang yang diberikan kepada kami sumbernya dari mana, yang kami tau itu uang jaminan masa tunggu akan beroperasi kembali tambak tersebut.kata Rustam.

"Uang yang diterima oleh ratusan warga trans bervariasi, ada yang 1 juta, hingga lebih. Dikemudian hari kami pada saat meminta SHM LP dan LU, hanya SHM LP saja yg diberikan kepada kami, terus SHM LU kami mana" Tanya Rustam

Yang bikin kami kaget dan tak habis pikir, munculnya SHM HGU An.PT.Bumi Harapan Jaya (BHJ) atas SK dari Kanwil BPN Provinsi NTB. Sumentara kami tidak pernah melakukan transaksi ganti rugi atau pelepasan hak atas SHM Lahan Tambak, dikarenakan belum pernah diserahkan kepada kami. Ketusnya

Seiring dengan waktu bahwa PT.BHJ mendapatkan atas Lahan Petakan Tambak blok A,B,C,D atau 1,2,3 dan 4 didapat dari hasil lelang di Kantor PKPNL Bima."Kok bisa SHM Lahan tersebut bisa dilelang tanpa sepengetahuan pemilik hak dan SHM tersebut belum diserahkan kepada masing-masing atas nama Warga Trans." Kata Rustam.

Penyerahan Pembinaan Permukiman Trans kepada Pemda tgl 14 Septembet 2009 dan Lelangpun di tahun yg sama. Kok bisa SHM LU warga trans dilelang sejumlah 360 , sementara ada sejumlah 15 warga trans yang tidak melakukan tanda tangan atau menerima sejumlah uang. Ujarnya heran.

"Terus siapakah yang telah menerima atau tanda tangan hal tersebut. Hal ini penuh dengan pertanyaan yang tak berujung" tanyanya.

Kami warga trans yang haknya telah diterlantarkan berharap dan meminta Kepada semua pihak dari pemerintah pusat sampai daerah agar bisa memberikan atensinya,

Dalam rangka pemenuhan rasa keadilan san kepastian hukum atas hak kami yaitu SHM LU masing-masing seluas 50 area sejumlah 364 kk.

"Kami tidak ada kepentingan selain menuntut hak, agar tidak menjadi fitnah berkepanjangan". Cetus rustam.

Suhardi, Kepala Desa Tambak Sari juga menyampaikan kepada media ini, Minggu (10/04/22) bahwa pihaknya sedang mempersiapkan diri dalam menyambut Tim Pencari Fakta (TPF) dari provinsi dalam waktu dekat ini.

"Insyaallah jika tidak ada halangan, tanggal 17-19 TPF akan turun melakukan peninjauan langsung pengecekan lokasi, doakan semoga lancar dan apa yang menjadi harapan warga Trans terealisasi", tandasnya. (Red)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close