Breaking News

Rombongan Kemenparekraf, Study Banding ke Kampung Walet

 



Loteng, (poskotantb.com) - Sebanyak 40 rombongan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenprakref) Republik Indonesia, datangi kampung walet Desa Kateng Kecamatan Praya Barat Lombok Tengah (Loteng).

Kedatangan rombongan tersebut langsung dipimpin Koordinator Area Empat Untuk Indonesia Timur Direktorat Pemasaran Nusantara, ibu Bulqis Chairina.

Di sela sela kunjungannya, Koordinator Area Empat Untuk Indonesia Timur Direktorat Pemasaran Nusantara Bulqis Chairina mengatakan, kedatangannya ke kampung walet, bersama 20 Binaan Desa wisata Kemenprakref di NTB.

"Kami datang ke kampung walet Desa Kateng ini, bersama 20 binaan desa wisata se NTB, dengan tujuan untuk mengadopsi beberapa hal yang belum kami temukan dan itu ternyata ada di Kampung walet ini," Katanya, Selasa (17/5).

Hal hal baru yang ia temukan bersama rombongan, diantaranya bubur walet yang khasnya sungguh menggiurkan dan bikin ketagihan. Selain itu kopi walet yang memiliki citra rasa yang beda dan itu tidak pernah ia temukan, terkecuali di kampung walet ini, termasuk kundur walet, dan yang lainnya.

"Yang jelas, apa yang kami temukan, nantinya akan kami sampaikan di kementerian, sesuai masing masing bidang," Jelasnya.

Setelah itu, apa yang ditemukan akan dipromosikan di area yang lain atau di wilayah lain, kalau di Lombok terutama di kampung walet ada ciri has yang beda.

Ditanya apa yang mendasari memilih kampung walet sebagai lokasi study banding, wanita ramah senyum ini mengaku, NTB khususnya di Loteng sudah menjadi salah satu pusat pariwisata, yang telah ditetapkan pemerintah pusat.

Hal tersebut dibuktikan dengan telah beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kuta Kecamatan Pujut Loteng.

Untuk mempertahankan hal itu dan untuk meningkatkan kunjungan wisata, tentunya diperlukan ada nuansa baru, inovasi Baru dan yang lainnya. Sehingga para wisatawan tetap betah, sebab mereka para wisatawan sangat suka dengan hal hal yang baru, seperti yang ditemukan di kampung walet ini.

"Yang jelas, nuansa baru itu adalah kebanggaan wisatawan, dan alhamdulillah nuansa itu sudah ada di kampung walet ini," Ujarnya.

Sementara itu ketua Pokdarwis Tete Batu Kecamatan Sukur Lombok Timur Sarjana mengaku, setelah membaca sejumlah media masa terkait pemberitaan tentang kampung walet, pihaknya bersama 20 pokdarwis yang sudah mendapatkan prestasi dan penghargaan dari Kemenprakref. Sepakat untuk melakukan studi banding bersama pejabat Kemenprakref.

Dari 20 desa wisata tersebut, jumlah yang ikut bervariasi, ada yang mengutus 2 hingga 5 orang dan mereka memiliki potensi di bidang masing masing.

"Desa desa yang sudah mendapatkan predikat dari Kemenprakref seperti Desa Bilebante Kecamatan Pringgarata Loteng, Desa Otak Kokoh, Kembang Kuning Kecamatan Sikur Lombok Timur, Desa Senaru, Sembalun Kabupaten Lombok Utara dan sejumlah desa wisata lainnya," Ujarnya.

Hal menarik yang di dapatkan di kampung walet lanjutnya, itu tidak pernah didapatkan ditempat lain, seperti citra rasa khas kopi walet, cara bisnis walet dan yang lainnya.

"Yang jelas di kampung walet ini, kami temukan ilmu baru yang tak pernah kami dapatkan di tempat lain, beberapa hasil temuan ini, nantinya itu akan dikembangkan di beberapa desa yang sudah mendapatkan piagam penghargaan dari Kemenprakref," Tutupnya. (Ap)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close