DSU: Kami Siap Membantu Masyarakat Jika Tertindas
Lombok Tengah, (postkotantb.com) - Magnet pariwisata dan kemajuan di Lombok, telah memantik perhatian para mafia tanah untuk melakukan aksi bejat mereka.
Atas hal itu, tidak sedikit masyarakat yang telah mengadukan nasib mereka atas perlakuan para mafia tanah yang begitu leluasa operasi dengan berbagai modus, terutama di Daerah Pariwisata dan tempat tempat subur di Lombok.
Dalam menjalankan aksi bejatnya, Pola yang mereka mainkan beragam, ada yang disertifikatkan tanah terlantar, disertifikatkan tanah kawasan sampai ada juga yang disertifikatkan tanah modal sporadik kongkalikong.
Atas hal tersebut, telah memantik perhatian Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Nusa Tenggara Barat.
Ketua PSI NTB Dian Sandi Utama (DSU), menyampaikan komitmen siap membantu masyarakat, jika ada yang merasa ditindas oleh para mafia.
"PSI bersama Kementrian ATR/BPN, Aparat Penegak Hukum (Polri/Kejagung), siap membantu masyarakat, untuk menindak tegas mafia tanah, yang diduga mulai melakukan aksinya sampai di Lombok," Katanya, Senin (25/7).
PSI NTB lanjutnya, sudah berkomitmen untuk membantu masyarakat apabila ada pengaduan dari mereka, karena PSI melihat hal ini adalah persoalan yang terjadi pada masyarakat dari dulu dan tidak selesai-selesai.
PSI di Daerah diminta membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan terutama masyarakat yang menemui jalan buntu ketika menjalankan upaya hukum dan menjadi korban dari mafia tanah terutama ketika adanya indikasi penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh oknum pegawai ATR/BPN, APH hingga Kehakiman.
"Kita buka-bukaan saja, banyak yang menyampaikan kepada kami proses demi proses yang dilalui masyarakat ketika mengadu soal perampasan hak tanah miliknya. Proses penuntutan sampai pada putusan yang telah berkekuatan hukum tetap (Inkracht) sering kali dikendalikan dan/atau permainkan oleh para Mafia Hukum dan Mafia Tanah dan kami siap untuk membantu," Tegasnya.
Mereka melakukan aksinya sangat cerdas, mereka sengaja memilih lahan lahan basah yang nantinya mereka bisa yang kan dan mereka bisa meraup keuntungan besar.
"Kita sudah collect data-datanya kok, kalau para mafia tanah ini sudah mulai merambah di Lombok, dan kami siap membantu masyarakat jika ada yang merasa haknya dirampas. (Ap)
0 Komentar