Breaking News

Bupati Sukiman Azmy Resmi Membuka Musda ke 8 Persatuan Perawat Nasional Indonesia

 


Lombok Timur,  (postkotantb.com) - Musyawarah Daerah (Musda) ke 8 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) periode 2017-2022, dibuka secara resmi oleh Bupati Lombok Timur (Lotim) di Aula Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Lenek, Lotim, Sabtu (13/08/2022).
 
Musda ini dilaksanakan sekali dalam 5 tahun. Dan pada Musda kali ini, PPNI mengangkat tema "Perawat Melayani  Rakyat, Kokoh bersinergi dengan Pemerintah Untuk Lotim".

Turut hadir dalam Musda tersebut Ketua DPW PPNI Provinsi NTB, H. Muhir bersama PPNI Pengurus Pusat, PPNI Daerah dan Seluruh DPD PPNI Lotim.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa pada awal kepemimpinan di periode kedua, IPM di Lotim berada pada posisi ke 9 dari 10 Kabupaten/Kota di Provinsi NTB.


"Akan tetapi dengan mengoptimalkan ikhtiar di tengah pembangunan pasca gempa, dan pandemi covid-19 yang menguras tenaga dan anggaran Pemerintah, Lotim dapat menaikkan IPM menjadi nomor urut delapan,"

Dalam kesempatan tersebut Bupati Lotim mengingatkan sejumlah problem yang perlu di perhatikan oleh PPNI Lotim. Diantaranya soal tingginya angka kematian ibu dan anak yang masih menjadi problematika di kabupaten tersebut.


Dilihat dari aspek sarana dan prasarana, sebut dia, Lotim memiliki 4 rumah sakit daerah, 36 puskesmas, 81 pustu dan 254 polindes untuk memudahkan menekan angka kematian ibu dan anak.

Namun dalam pelaksanaannya di lapangan  perawat maupun bidan yang menangani kurang koordinasi dan koneksi dengan Puskesmas dan dokter spesialis,  begitu pula sebaliknya.

Sehingga semua unsur yang menjadi pelayanan terdepan seperti perawat dan bidan harus bekerjasasama dengan baik. Mulai dari Polindes, Poskesdes dan Puskesmas, serta rumah sakit yang ada di Lotim.

"Perawat dan bidan mengedepankan koordinasi dengan para dokter spesialis khususnya dokter spesialis kandungan dan spesialis anak untuk meminimalisir terjadinya kejadian kematian ibu dan bayi," pesannya.

Problem lainnya adalah tingginya angkatan kerja yang tidak bisa diakomodir oleh institusi pelayanan kesehatan milik pemerintah. Karena banyaknya lulusan dari pendidikan keperawatan dan kebidanan.

"Perawat senior yang memiliki kemampuan untuk itu membuat klinik kesehatan," imbaunya.

Hal tersebut kata bupati, sebagai alternatif untuk menyerap lulusan perawat di Lotim yang menurut Bupati jumlahnya berbanding terbalik dengan lapangan pekerjaan yang ada.

"Selamat kepada PPNI Lotim yang telah mengadakan musda ke-8," ucapnya.(Mul)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close