Breaking News

Wabup Lombok Utara Ikuti Rakor Penurunan Stunting

 


Lombok Utara, (postkotantb.com) - Sebagai bentuk usaha pemerintah dalam
mempercepat penurunan angka stunting di Provinsi Nusa Tenggara Barat,  Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengadakan kegiatan Pendampingan Terpadu Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang dihadiri oleh Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto R ST., M.Eng selaku ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Lombok Utara, dihadiri juga oleh Wakil Bupati Lombok Barat Hj Sumiatun, Wakil Bupati Lombok Timur Rumaksi Sj, Assisten Administrasi Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat dr Nurhandini Eka Dewi, Sp.A., MPH serta beberapa tamu undangan lainnya, yang dilaksanakan di Hotel Merumatta Senggigi.

Dalam presentasi yang dibawakan oleh Wabup Danny menyampaikan bahwa, terdapat penurunan angka stunting di Kabupaten Lombok Utara sejak tahun 2020 sebanyak 33,79 menurun menjadi 28,31 pada tahun 2021 dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2022 menjadi 26,22.


Kemudian untuk jumlah keluarga sasaran stunting sebanyak 48.078 dengan jumlah keluarga beresiko sebanyak 29.637, dengan 3 kecamatan prevelensi tertinggi yaitu kecamatan Bayan sebanyak 22,3 persen, kecamatan Tanjung sebanyak 21,7 persen dan Kecamatan Gangga sebanyak 21,3 persen.

Untuk itu ada beberapa strategi penanganan stunting yang dilakukan di Kabupaten Lombok Utara, diantaranya penyusunan perbup dengan perpres 72/2021 dan perban 12/2021 serta membuat program untuk desa, bekerja sama dengan NGO bidang Kesehatan dan Gizi serta mendorong semua pihak terkait untuk turut kampanye stunting untuk memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang stunting.

“Dikarenakan penyebab stunting tertinggi di Kabupaten Lombok Utara, yaitu disebabkan kurangnya pengetahuan stunting bagi masyarakat, untuk itu kami menjadikan kampanye stunting sebagai strategi yang terus kamu lakukan sepanjang tahun 2022 dan akan di evaluasi pada awal tahun 2023” imbuhnya.

Kemudian untuk kendala penanganan stunting di Kabupaten Lombok Utara sendiri yaitu, belum tercukupinya tenaga kesehatan gizi di semua desa dan kader yang belum terampil, kurangnya anggaran di masing-masing OPD terkait, komunikasi lintas sektor yang belum maksimal dan intensif serta alat ukur yang belum
Maksimal teruji di masing-masing posyandu.

Dengan manyadari dan menyepakati stunting adalah masalah besar yang dapat diselesaikan secara bersama melalui diri sendiri dan saat ini Kabupaten Lombok Utara sebagai daerah termuda di NTB dan daerah yang pernah diguncang bencana gempa terus melangkah maju dengan berbagai inovasi.

Sebegai penutup dari presentasi yang dibawakan wabup mengatakan Gizi adalah kunci untuk membangun negeri, apabila anak-anak bangsa terpenuhi gizinya maka negeri ini akan maju. (@ng)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close