Jumasih ; Kepala Rutan Kelas IIB Praya Lombok Tengah
Lombok Tengah, (postkotantb.com) - Setelah dilakukan Tes Urin kedua dan terakhir,warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rumah Tahanan (Rutan) kelas IIB Praya Lombok Tengah, tidak didapati ada yang positif,menggunakan narkoba.
Kepala Rumah Tahanan (Rutan) kelas IIB Praya Lombok Tengah, Jumasih mengungkapkan, berhembusnya peredaran narkoba di dalam rutan yang sempat di gembar gemborkan di media nasional ia tanggapi santai, sebab selama dalam tes urin yang telah dilakukan bila hari, tidak ada WBP Rutan Praya yang positif menggunakan narkoba.
Sehingga pihaknya tidak risih dengan adanya pemberitaan terkait peredaran narkoba di rutan. "Saya santai saja ketika di media nasional ada yang menyebutkan peredaran narkoba di rutan kian santer, sebab saat tes bila hari semua WBP di Rutan Praya negatif kok," Katanya, Jum'at (2/9).
Tidak adanya peredaran narkoba di rutan sebagai mana di beritakan di sejumlah media nasional lanjutnya, sebab pihaknya selama ini terus memberikan pembinaan intens dan memberikan edukasi terhadap warga binaannya.
Selain itu,pihaknya juga telah membuat kesepakatan bersama, dan yang melanggar aturan akan mendapatkan sangsi tegas.
"Kami lakukan acak sampling tes urin, sekitar 2 tahun ini tidak pernah ada yang positif. Berarti sudah tumbuh bersama bahwa tidak ada gunanya narkoba itu. Mengingat itu yang kita terus tekankan dan tanaman kepada warga binaan, dan kami juga sudah membuat kesepakatan bersama yang melanggar siap untuk kita tindak tegas," Tegasnya.
Lebih dari itu,pengendalian narkoba,ia komitmen dari warga binaan tiap kamar mendeklarasikan.Bahwa tidak ada narkoba dan HP. Mengingat apabila didapati narkoba maupun HP maka warga binaan harus bersedia di sel sekamar dimana saja di luar maupun NTB, dan ini dampaknya signifikan.
Melarang bawa HP lanjut Jumasih, pihak rutan telah menyiapkan alat komunikasi legal berupa wartel, dan saat ini warga binaan yang mau berkomunikasi dengan keluarga atau sahabat sudah disiapkan ruang khusus berupa wartel.
"Alhamdulilah semua WBP sangat taat aturan untuk jasa komunikasi dengan keluarga dan sahabat di wartel yang sudah kita sediakan, WBP malah banyak yang mengantri," Sebutnya.
"Pola binaan pendekatan membangun kesadaran dan pembinaan rohani setiap Senin, Rabu dan Jum'at dan ada juga senam pagi dan sore, supaya tidak ada kekosongan waktu," Smabungnya.
Dikatakan,saat ini penghuni Rutan yang ia bina sebanyak 308 orang warga sedangkan khusus narapidana narkoba sebanyak 114 orang.
Dalam memberikan layana titipan yakni melalui proses pemeriksaan kalau makanan kemasan maka akan dibuka dan diperiksa petugas, kemudian akan diganti dengan plastik transparan.
Untuk layanan besuk tatap muka dari bulan Juli lalu dilaksanakan sesuai aturan regulasi yang ada. Dan dalam waktu seminggu sekali,harus sudah vaksin booster pengunjung dan warga binaan.
"Selama ini tidak pernah ditemukan narkoba di barang titipan.Kita periksa manual, kita tidak punya xrai," ungkapnya.
Penekanannya adalah pembinaaan yang insentif, tidak pernah ada napi narkoba yang sakau hebat, dengan skema warga binaan lebih dekat dengan Petugas.Bahkan kalau warga binaan lain yang tidak jelas (pindahan,red) maka akan berubah pola warga binaan, bahkan kami tolak.
Dulu sebelum ada komitmen, sebelumnya sekitar 5 orang didapati HP saat kami lakukan razia,dan dipindahkan ke Sumbawa,obahkan itu laporan teman sekamarnya sendiri. Karena prinsipnya satu makan nangka semua kena getah.
"Yang jelas kami komitmen lah menjaga nama baik Rutan yang ramah,bebas dari narkoba dan HP," tandasnya. (Ap)
0 Komentar