Breaking News

Anggaran CSR PT. AMNT US$ 8,45 juta Tahun 2022, AMANAT Minta Transparansi.

 



Suasana Rapat Dengar Pendapat (RDP) bahas CSR yang di fasilitasi komisi II DPRD KSB,Managemen PT.AMNT diwakili oleh Ahmad Salim



Sumbawa Barat, (postkotantb.com) - LSM/NGO Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang (AMANAT) minta transparansi anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).

Permintaan tersebut diutarakan dalam hearing bersama PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Gedung DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

Rapat Dengar Pendapat (RDP) ini difasilitasi oleh Komisi II DPRD KSB, Jum'at (7/10/2022).

PT. AMNT dalam hal ini diwakili oleh Ahmad Salim selaku Tim Manajemen Perusahaan PT. AMNT.

Awalnya, AMANAT meminta kejelasan pasti jumlah anggaran CSR PT AMNT 2022. Ahmad Salim menyebutkan angka 8,45 Juta US Dollar.

Jumlah ini adalah nilai yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) perusahaan.

Berdasarkan jumlah ini, AMANAT meminta rincian penyaluran dari total anggaran CSR Tahun 2022 yang telah direalisasikan untuk pemberdayaan masyarakat.

Dalam RDP pagi itu, pihak AMNT belum bisa memberikan jumlah realisasi anggaran yang dibutuhkan, sehingga Rapat ditunda hingga pukul 14.00 WITA dimaksudkan agar pihak manajemen AMNT menghadirkan bahan yang diperlukan.

Saat RDP kembali dimulai, dikatakan jumlah realisasi anggaran CSR sebesar 4.786.036 Dolar. Jumlah ini sama dengan Rp.67.004.504.000. Akan tetapi, pihak AMNT belum bisa memberikan perincian arah anggaran dimaksud dengan alasan bahwa hal tersebut sifatnya sensitif.

Penyajian data ini disebut memiliki prosedurnya sendiri.
"Teman-teman ada yang sudah berjuang sejak 2019 untuk mendapatkan data (transparansi). Hari ini ada kita lihat angka demi angka, itupun belum kita lihat realisasinya," kata M. Ery Satriawan, Ketua LSM AMANAT.

Transparansi ini diperlukan karena sejauh ini AMNT dipandang tidak cukup berkontribusi bagi kehidupan masyarakat KSB.

Satu di antara contohnya ialah terkait pembinaan UMKM yang dianggap belum tampak.

Keresahan ini disampaikan Wakil Ketua Bidang Jaringan Forum UMKM KSB Syaifuddin Aziz Husein yang juga turut hadir.

Untuk itu, AMANAT meminta agar DPRD bersurat ke AMNT untuk mendapatkan seluruh data yang dibutuhkan.

"Kami simpulkan, bahwa apa yang terjadi hari ini, ada angka tapi tidak ada realita," kata Ery Satriawan.

Menyambung itu, Ketua Komisi II DPRD KSB Aherudin Sidik bersama jajaran berkomitmen untuk menyusun berita acara meminta data transparansi ke AMNT.

Namun kata Aher, tentunya ada mekanisme yang perlu untuk dilakukan terlebih dahulu. (HS)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close