Breaking News

Empat Calon Ulama Boarding School Mu'allimin Muhammadiyah Lolos  Uji  Tahfidz Al-Quran !

Pimpinan Boarding School Muhammadiyah Lobar, Dr. Zaenudin, M. Ag, dengan Pengurus Wilayah Muhammadiyah NTB, TGh. H. Marliadi, MA., dan Wakil Mudir, Muammar Fauzi, berfoto bersama empat santri yang diuji dengan didampingi orang tua/walinya, Minggu (30/10/2022). (Dok. RIN)

Keberhasilan Santri Berbuah Pujian dari Pengurus Wilayah Muhammadiyah NTB


Lobar (postkotantb.com)- Boarding School Muhammadiyah Lombok Barat (Lobar), kembali menggelar uji publik Tahfidz Al-Quran, terhadap empat santrinya, Minggu (30/10/2022). Empat santri yang diuji tersebut adalah Rafli, santri Kelas 11 dan tiga lainnya kelas 7. Yaitu Khulafah, Fateh dan Syamil.

Keempat santri ini diuji oleh para penguji profesional. Salah satunya, dari Pengurus Wilayah Muhammadiyah NTB, TGh. H. Marliadi, MA. Dari Pukul 06.30 WITA sampai Pukul 07.00 WITA diuji, keempat santri itu dinyatakan lolos oleh tiga pengujinya itu.

Kesuksesan keempat santri ini mendapat apresiasi dari TGh. H. Marliadi, MA. Menurutnya, santri-santri tersebut menunjukan bahwa kemampuannya tidak hanya sekedar menghafal.

"Kemampuan bacaan mereka juga sudah cukup bagus," puji tuan guru ini.

Dia berharap, santri-santri para calon ulama ini tidak hanya sekedar menghafal dan fasih membaca ayat suci Al-Quran. Para santri ini selanjutnya harus memahami makna serta tafsir yang terkandung di dalam ayat suci.

"Jadi kedepannya mereka siap menjadi ulama dan tentu menjadi pencerah bagi umat," pesannya.

Hal ini sejalan dengan syarat duniawiyah yang ditetapkan Perserikatan Muhammadiyah. Kata dia, jika ada yang ditempatkan pada jabatan tertentu dalam perserikatan, maka syaratnya harus menghafal Al-Quran.

"Salah satu contoh, misalnya jabatan rektor, di salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah, harus menghafal minimal 37 ayat atau setara dengan juz 30. Itu sudah menjadi standar minimal," bebernya.

Di sisi lain, dirinya menyampaikan rasa bangga dan bahagia. Karena, keberhasilan keempat santri itu menandakan bahwa Muhammadiyah tidak kekurangan kader untuk menjadi ulama, pemimpin umat di masa depan.

Senada disampaikan Wakil Mudir, Muammar Fauzi. Ditegaskan Pria muda ini, uji publik merupakan agenda rutin, sebagai penopang visi pondok pesantren Muhammadiyah itu. Yakni, terbentuknya kaderisasi ulama pemimpin umat.

"Maka, Salah satu syarat menjadi seorang ulama adalah menghafal Al-Quran," tegasnya.

Dengan diadakannya uji publik ini, Fauzi berharap, para santri semakin termotivasi dan berlomba-lomba dalam menguatkan hafalan Al-Quran. Selain itu, uji publik ini menjadi bukti bagi setiap orang tua para santri, atas keberhasilan Boarding School Muhammadiyah dalam mendidik anak-anaknya.

"Yang luar biasanya lagi, tiga santri Kelas 7. Padahal baru 3 bulan mondok di sini, mereka sudah mampu menghafal Juz 30 dan aktif berkomunikasi dengan menggunakan bahasa arab," sanjungnya.

"Jika ada event-event perlombaan tahfidz, kami tetap ikut sertakan santri. Tidak hanya tahfiz ya, tapi di segala bidang perlombaan kami ikut," imbuhnya.





MUTQIN 6 TAHUN




Pada kesempatan yang sama, Pimpinan Boarding School Muhammadiyah Lobar, Dr. Zaenudin, M. Ag, menuturkan bahwa keberhasilan santri memberikan kebanggaan tersendiri. Sebab, di saat santri membaca Al Quran, maka akan mengalir pahalanya ke orang tuanya.

"Begitu juga dengan upaya pondok. Uji publik ini membuktikan program kami berjalan maksimal dan membuahkan prestasi,"

"Yang tadi untuk tiga santri itu Juz 30, dari Amma yatasa'alu .. sampai Qul A' uudzu bi Rabbin-Nas dan yang 5 Juz itu Surat Al Baqarah dan seterusnya," sambungnya.

Karenanya, tambah Zaenudin, Boarding School Muhammadiyah akan menambah syarat untuk para santri. Ke depan, santri yang sudah mengenyam pendidikan selama 6 tahun di pondok pesantren ini, wajib Mutqin 6 Juz, sebagai persyaratan baku untuk mendapatkan ijazah.

"Santri di sini wajib 6 tahun. Jadi Itu tidak hanya syarat baku. Tapi juga sebagai syarat utama santri yang akan lulus," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Zaenudin menambahkan bahwa tahun 2023 mendatang, Boarding School Muhammadiyah akan menerima kedatangan dua santri dari negara Thailand.

Selain itu, pihaknya kini tengah mengupayakan 6 santri yang akan lulus awal tahun depan, bisa melanjutkan studinya di beberapa universitas ternama melalui program beasiswa.

Antara lain, satu orang kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang serta Empat lainnya kuliah di Universitas Ahmad Dahlan. Selain itu, pihaknya juga mengupayakan satu santrinya untuk dikirim ke Universitas Al-Azhar, Mesir.

"Mudah-mudahan apa yang menjadi ikhtiar kami, bisa tercapai," harapnya.(RIN)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close