Breaking News

SAC Indonesia 2022, MAN 2 Mataram Panen Emas dan Perunggu

FOTO: RIN.
 

Mataram (postkotantb.com)- lima Siswi utusan MAN 2 Mataram menunjukan prestasinya di ajang Student Athletic Championship (SAC) Indonesia 2022, se Bali, NTB dan NTT. Kompetisi ini terselenggara atas kolaborasi antara DBL Indonesia bersama PB Pasi.

Berkat semangat dan optimisme, lima siswi ini berhasil membawa pulang medali emas di Estafet 4×100 dan Perunggu dalam lomba lompat jauh putri.

Para utusan MAN 2 Mataram yang meraih medali emas antara lain, Ahda Assyifa Rizkia dari Kelas 11 IPA 3, Maulidiani dari Kelas 11 IPA 5, Nurul Laela Febriana dan Nurul laeli Febriani dari Kelas 12 IPA 2.

Sedangkan Perunggu diraih Baiq Neysa Salma Azdyadiningrum dari Kelas 12 IPA 2. Diwawancarai, Selasa (04/10/2022), Salah satu juara SAC, Maulidiani mengaku bangga atas pencapaian prestasi yang diperoleh bersama rekannya itu.

"Alhamdulillah bersyukur banget, bisa merasakan kebahagian dari prestasi yang kita dapatkan," ungkapnya dengan tersenyum.

Sebelum berkompetisi, dirinya sempat deg-degan dan khawatir. Karena, pesaing yang ikut berkompetisi juga sangat berkompeten. Maulidiani sempat menangis, karena pesimistis.

Namun berkat support dari pihak madrasah serta pembina olah raga, Maulidiani bersama rekannya mampu menunjukan bahwa MAN 2 Mataram layak dikalungkan medali kebanggaan.

"Pas ditunjuk untuk mewakili madrasah di kompetisi ini, kenapa gak saya ambil kesempatan emas ini. Mengikuti kompetisi ini sudah menjadi impian saya sejak SD," bebernya.

"Orang tua di rumah juga selalu mendukung saya. Mereka berpesan, apapun nanti hasilnya, yang penting saya tetap harus jaga kesehatan," sambungnya.

Sementara itu, Kepala MAN 2 Mataram, H. Lalu Syauki, melalui Pembina Olah Raga, Nurizal Choiriah mengaku tidak memasang target tinggi. Mengingat waktu persiapan siswi MANDA tergolong sangat sempit.

Terlebih lagi, para siswi yang diikutsertakan ini, tidak memiliki pengalaman yang cukup dibanding peserta dari Bali dan NTT.

"Hanya ada beberapa siswi kami yang memang memiliki dasar olah raga, kami plotkan ke dalam target. Khusus di 4×100 ini, ada dua orang yang memiliki dasar pelari atletik. Sisa waktu empat hari kami fokuskan untuk latihan," paparnya.

"Kami sendiri bagaimana membangun mental anak-anak agar tetap siap untuk berkompetisi. Alhamdulillah sampai selesai final, mereka tidak percaya bisa membawa pulang medali emas. Mereka akan melaju ke tingkat nasional bulan Desember mendatang," jelasnya.

Lebih beratnya lagi, ungkap Nurizal, kendati madrasah membebaskan siswinya dari aktivitas belajar mengajar, siswi tersebut tetap saja masuk kelas usai latihan. Padahal, masa pelatihannya cukup berat, dimulai dari pagi sampai menjelang siang, dilanjutkan Sore hingga menjelang magrib.

"Sangat luar biasa. semangat yang mereka miliki didukung motivasi dari diri masing-masing. Saat diminta rehat hari Sabtu, mereka tetap berlatih secara mandiri dan hasilnya memuaskan," sanjungnya bangga.(RIN)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close