Laporan Syaiful Marjan (Bang Jhey) wartawan poskotantb.com Sumbawa
Sumbawa Besar, (postkotantb.com) — Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) melalui Program Karang Tangguh menyelenggarakan Pelatihan Integrasi Penganggaran Desa Berbasis Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Kantor Kecamatan Moyo Utara. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas desa dalam menghadapi ancaman bencana serta dampak perubahan iklim secara terencana dan berkelanjutan.
Pelatihan diikuti oleh perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), perwakilan kelompok perempuan dan pemuda, relawan kebencanaan, serta pendamping desa. Fokus utama kegiatan adalah mendorong integrasi perspektif PRB ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran desa, seperti RKP Desa dan APB Desa, agar pembangunan desa lebih aman, inklusif, dan berkelanjutan.
Wakil Koordinator Nasional Program Karang Tangguh MDMC, Hapsah, menyampaikan bahwa selama ini pengurangan risiko bencana masih sering diposisikan sebagai kegiatan sektoral dan bersifat responsif.
“Melalui pelatihan ini, MDMC mendorong desa untuk menjadikan PRB sebagai arus utama dalam perencanaan dan penganggaran, sehingga risiko dapat ditekan sejak tahap pembangunan,” jelasnya Kamis (18/12/2025).
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sumbawa menegaskan bahwa integrasi penganggaran desa merupakan kunci terwujudnya desa yang berdaya dan tangguh.
“Kegiatan PRB yang dilakukan MDMC di Kecamatan Moyo Utara sejalan dengan misi Bupati Sumbawa, khususnya dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan yang tangguh dan berkelanjutan,” Terangnya.
Materi pelatihan meliputi pemahaman dasar risiko bencana di tingkat desa, pemetaan kerentanan dan kapasitas, identifikasi kegiatan PRB yang dapat dibiayai melalui dana desa, serta praktik baik integrasi PRB yang selaras dengan RPJMDes dan kebijakan nasional kebencanaan. Peserta juga melakukan simulasi penyusunan draf RKP Desa berbasis PRB sesuai dengan konteks risiko lokal.
Program Karang Tangguh merupakan inisiatif MDMC yang berfokus pada penguatan ketangguhan komunitas pesisir dan desa rawan bencana melalui pendekatan partisipatif, perlindungan sosial adaptif, serta pembiayaan ketangguhan yang berkelanjutan.
Dalam implementasinya, program ini turut melibatkan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) ‘Aisyiyah dalam mendorong ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan melalui pendekatan sistem pola asuh berbasis komunitas.
Editor: Bang Jhey


0 Komentar