dr Carlof (kiri) Direktur RSUD Asy-Syifa Sumbawa Barat
Sumbawa Barat, (postkotantb.com)
Plh.Direktur RSUD Asy-Syifa Sumbawa Barat,Andy Suhaeri S. ST membenarkan kalau dr.Carlof Direktur RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat saat ini sedang berada di Jakarta untuk menghadiri pelantikan sebagai Ketua ARSADA PROV NTB, di hotel Grand Mercury Jakarta Kemayoran, ” dr Carlof adalah Dokter senior dan berpengalaman ” kata Andy.
Menurut Andy, Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia, dengan singkatan ARSADA adalah asosiasi dari seluruh Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah di Indonesia, baik Provinsi, Kabupaten atau Kota. ARSADA didirikan pada tanggal 3 November 2000 sewaktu Temu Nasional Rumah Sakit Daerah se Indonesia di Jakarta untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya.
ARSADA mempunyai tujuan terhimpunnya Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia dalam satu wadah organisasi guna meningkatkan peran serta dan pengembangan Rumah Sakit Daerah secara aktif, terarah dan terpadu sesuai arah dan tujuan Pembangunan Nasional di Bidang Kesehatan ” Urai Andy
Masih kata Andy, didalam visinya ARSADA NTB merupakan fasilitator, motivator dan advocator handal menuju Rumah Sakit Daerah yang bermutu, produktif dan berdaya saing.
Peta bisnis dan ekspansi rumah sakit (RS) akan semakin kompleks, terutama di era pasca pandemi covid-19. RS daerah baik milik pemerintah maupun swasta dituntut untuk bisa melakukan transformasi bisnis dan layanan, khususnya yang berbasis digital.
Ketua Arsada NTB terpilih periode 2022-2026, dr. Carlof via Telepon menyampaikan, kesadaran masyarakat terhadap standar pelayanan kesehatan semakin tinggi. Pada saat yang bersamaan, tuntutan terhadap hak-hak pasien sebagai konsumen juga kian meningkat.
Menurutnya, persaingan bisnis RS akan semakin kompleks. Terlebih, sebelum masa pandemi covid-19 saja, pertumbuhan RS di Indonesia semakin meningkat.
Pebisnis besar marak yang membentangkan sayap bisnisnya di rumah sakit. Namun, RS pemerintah pun tak ketinggalan. Sebab, sejak sekitar tiga tahun lalu sistem pengelolaan sudah berbentuk Badan Layanan Umum (BLU) yang menerapkan karakter kewirausahaan.
dr. Carlof melihat, persaingan akan semakin terbuka tatkala rumah sakit dan tenaga kesehatan asing dibebaskan bersaing di Indonesia. “Kalau tidak melakukan transformasi, ini menjadi tertinggal dalam proses bisnis. (RS) dituntut program transformasi digital, harus diberlakukan,” kata Carlof
dr. Carlof kedepan diharapkan mampu membawa semua rumah sakit di NTB yang tergabung dalam ARSADA, melaksanakan program transformasi digital di era milineal ini serta menjadi magnet tersendiri bagi RSUD Asy -Syifa’ Sumbawa Barat baik itu dari segi pelayanan maupun manajerialnya.
” langkah awal yang akan kami lakukan tentunya akan bersilahturahmi kepada seluruh direktur Rumah Sakit Daerah yang ada di NTB dan mendengar aspirasi dari para direktur RSUD akan permasalahan- permasalahan yang terjadi didaerahnya ” imbuh Carlof.
Melalui ARSADA NTB ini, Carlof berjanji akan menyusun program kerja bersama agar sinergisitas dan kolaborasi antar rumah sakit daerah di NTB semakin kuat.
Penguatan-penguatan RSD di NTB dalam rangka mendukung pelaksanaan transformasi rujukan layanan kesehatan dengan cara menguatkan pondasi layanan di masing-masing RSD dan bagaimana disetiap RSD mempunyai layanan unggulan yg mendukung layanan terhadap penyakit katastropik.
” jika bila tiap RSD mempunyai minimal satu layanan unggulan, baik RSD di Pulau Lombok maupun di Pulau Sumbawa, maka kolaborasi antar RSD akan bisa terjadi dengan baik bila ada pasien-pasien yan membutuhkan layanan tersebut. Contohnya bila KSB fokus ke layanan jantung, Sumbawa layanan stroke, Dompu layanan ginjal, Bima Kanker, demikian juga di Pulau Lombok dengan layanan-layanan unggulannya. Maka akselerasi layanan rujukan akan lebih cepat terjadi, dan pasien-pasienpun akan lebih dekat dengan pusat rujukannya ” Jelas Carlof.
Dengan program visi misi yang jelas, hal ini pun akan mendukung terciptanya Medical Tourism di wilayah tersebut, dimana seseorang dapat berwisata dengan keyakinan bahwa RSD didaerah itu bisa menangani kesehatannya bila terjadi sesuatu, demikian juga bila seseorang yang sedang berobat ke RSD wilayah tertentu, bisa juga sekalian berwisata didaerah tersebut, “
Kehadiran ARSADA ini bertujuan untuk Memajukan peningkatan dan pelayanan efektif Rumah Sakit milik Pemerintah baik dari segi managemen maupun pelayanan, sehingga bisa bersaing dengan rumah sakit swasta ” Katanya
Memberdayakan manajemen Rumah Sakit Daerah dalam rangka meningkatkan mutu dan daya saing yang tinggi dengan kemampuan memanfaatkan peluang pasar sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku serta tetap menjalankan fungsi sosial secara wajar.
Melakukan advokasi dan partisipasi aktif ke berbagai pihak berkaitan dengan kebijakan makro yang berkaitan dengan perumahsakitan di Indonesia.Berpartisipasi aktif dalam mengembangkan mutu manajemen Rumah Sakit Daerah dan Keselamatan Pasien melalui pengembangan kompetensi manajer Rumah Sakit Daerah.
Berperan aktif dalam penanggulangan bencana dan musibah massal yang terjadi di tanah air melalui koordinasi mobilisasi dan pengerahan sumber daya. Mempercepat dan memeratakan arus informasi pelayanan kesehatan di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi digital.
” Lingkup kegiatan organisasi ARSADA meliputi upaya internal untuk kepentingan organisasi dan rumah sakit daerah serta upaya eksternal untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara melalui membangun jejaring dengan stakeholders. ” Jelas dr. Carlof. (HS)
0 Komentar