Lombok Timur, (postkotantb.com) - Rangkaian acara Musyawarah Besar (Mubes) Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT) cukup unik tahun ini. Dimana kali ini, FJLT memilih Desa pengadangan sebagai lokasi Mubes, yang memilki budaya dan adat Sasak yang masih sangat kental.
"Adat kami di Desa Pengadangan, semua tamu harus kami sambut dengan baik," kata Kades Pengadangan Iskandar dengan penuh senyum kepada postkotantb.com Minggu (6/11/22).
Iskandar juga mengungkapkan, dalam menyambut tamu, pihaknya selalu mengadakan acara penyambutan. Tak terkecuali kedatangan rombongan FJLT.
"Para tamu di desa kami, harus diterima dengan ritual adat dan agama. Ada acara zikiran juga, sebagai bentuk menyerahkan diri kepada sang pencipta Allah SWT," ungkapnya.
Terkai penyambutan tamu yang disambut dengan ritual adat dan budaya kata Kades, sudah diatur dalam Peraturan Desa (Perdes). Sehingga tak peduli, apakah tamunya biasa ataupun tamu pejabat tinggi.
"Intinya tamu, terlebih dalam bentuk rombongan, harus kami terima dengan ritual adat," cetusnya.
Sementara Rusliadi, Ketua FJLT sangat mengapresiasi apa yang lakukan kepala Desa Pengadangan beserta masyarakat setempat yang sangat menghargai rombongan FJLT.
"Kegiatan ini adalah kegiatan yang tidak pernah terjadi di seluruh dunia. Tidak pernah ada wartawan disambut seperti ini, karena biasanya kami yang meliput namun terasa kami wartawan yang diliput," katanya heran.
Ditempat yang sama, Sekda Lotim, HM Juaeni Taufik sekaligus Dewan Pembina FJLT menjelaskan bahwa Desa Pengadangan merupakan desa yang unik. Selain berada di tengah pusat pemerintahan, desa ini berdekatan dengan masjid, berada jalan utama dan tempat pusat pemerintahan desa budaya.
"Ini harus kita pertahankan. Keberhasilan Desa Pengadangan dengan keberhasilan 5000 dulang beberapa waktu lalu telah berhasil diwujudkan. Luar biasa Desa Pengadangan ini, kami sangat apresiasi," pungkas Sekda. (Mul)
0 Komentar