Breaking News

Pemerintah KLU Terus Gencarkan Berbagai Upaya Tekan Penyebaran PMK

 


Lombok Utara, (postkotantb.com) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara terus melakukan berbagai upaya untuk menekan peningkatan dan mencegah meluasnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak yang terjadi akhir-akhir ini.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan - DKP3 Kabupaten Lombok Utara, Tresnahadi mengatakan, pada Rakor kedua ini fokus pada pembahasan soal realisasi vaksin PMK berkaitan dengan jumlah capaiannnya yang sedang disinkronkan.


"Satgas Pengendalian PMK menekankan lima strategi dalam percepatan penanganan penyakit yang menyerang hewan itu di Kabupaten Lombok Utara," ujarnya.

Pertama kata dia, sinkronisasi dan verifikasi data pada laporan. Kedua, peninjauan penanganan menyeluruh wilayah kabupaten Lombok Utara, dan terakhir biosecurity harus terus diperkuat dan dipertahankan.

Penanganan PMK dilakukan dengan 5 strategi utama. Kelima strategi tersebut yaitu biosecurity, pengobatan, vaksinasi, potong bersyarat dan testing, kata Tresnahadi dalam rapat bersama Tim Satgas penanganan PMK, Kamis 17/11-2022, yang di pusatkan di Aula Kantor DKP3 KLU.

“Biosecurity menjadi sangat penting dilaksanakan di lapangan dalam rangka memutus mata rantai penularan dan penyebaran virus penyakit mulut dan kuku,” ujarnya.


Tresnahadi menambahkan, biosecurity ini sekaligus menimalkan kesempatan virus berhubungan dengan hewan ternak, dan menekan tingkat kontaminasi lingkungan.

Ia menekankan juga bahwa dalam konteks penanganan PMK ini, pengenalan sifat virus menjadi penting sehingga strategi yang nantinya diterapkan menjadi tepat sasaran dan efektif.

Terkait dengan biosecurity, strategi ini sebaiknya diterapkan pada berbagai tempat seperti peternakan, pasar hewan, check point, rumah potong hewan hingga tempat penampungan susu.

Dalam pertemuan hari ini diharapkan terjadi peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Kapasitas tersebut dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas penanggulangan penyakit mulut dan kuku sehingga dapat berjalan secara cepat, tepat dan terkoordinir, baik yang berdampak pada hewan ternak maupun kepada manusia.

Kasus PMK di Kabupaten Lombok Utara turun derastis yang di buktikan dengan sisa tinggal tiga ekor yang masih sakit dari jumlah populasi ternak.

Terkait pemasangan ear tag, akan dibahas pada Rakor berikutnya. Hasil sementara ear tag ternak sapi dan kerbau di masing-masing Kecamatan di Kabupaten Lombok Utara diawali dari Kecamatan Bayan sejumlah 143 sudah terpasang. Kemudian Kecamatan Kayangan 137 sudah terpasang. Kecamatan Gangga 30 sudah terpasang, Kecamatan Tanjung 114 sudah terpasang dan Kecamatan Pamenang dalam jadwal.

"Total ternak sapi dan kerbau yang sudah terpasang Eart Tag mencapai 424 ekor sampai hari ini Kamis 17 November," paparnya.

Penggunaan ear tag juga fleksibel dalam segala cuaca dan hanya memakan sedikit biaya produksi. Metode ear tag ini lanjut dia, dinilai sebagai metode identifikasi sapi potong yang paling tidak menyakiti hewan dan umum digunakan oleh kalangan peternak sehingga dapat meminimalisir terjadinya risiko-risiko yang bisa saja menyebabkan kerugian.

Untuk diketahui, populasi ternak di KLU mencapai 95.873. Total vaksin pertama 41.564 dan vaksin kedua 15.517. (@ng)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close