Lombok tengah, (postkotantb.com) - Dalam rangka menyambut hari Guru Nasional 25 November mendatang.Pemkab Lombok tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Lombok tengah menginisiasi pelaksanaan seminar Nasional,Rabu (09/11/22) gandeng motivator muda no.1 Indonesia Mr. Syafii Efendi,MM.Bertajuk " How to great teacher, tidak cukup sekedar jadi guru biasa.
Hal demikian ditujukan untuk menambah motivasi, inspirasi, dan edukasi perbanyak bekal khazanah pengetahuan para Guru agar dapat mengadaptasi pola pikir atau mindset mengikuti update perkembangan zaman.
Diketahui,acara bergengsi tersebut mendapat respon positif para guru di Loteng. Terkonfirmasi, hampir capai 1000 guru ramai-ramai mendaftar jadi peserta seminar.Sampai-sampai daya tampung aula kantor PGRI Loteng sebagai lokasi penuh, melebihi kapasitas. Sehingga panitia harus membagi jadi 2 sesi.
" Kami takjub,Ini di luar prediksi, tidak disangka semangat guru-guru kita sangat tinggi untuk terus belajar, " cetus H. Amir, Ketua PGRI Loteng.
Senada dengan itu, Ketua panitia, Andi sayyid saputra, membenarkan, banyak guru diluar ketetapan, mendaftar di hari-H, padahal sudah ditutup. Berdasar rekomendasi surat edaran dari tanggal 28 Oktober sampai 07 November lalu.
" Yang belum terdaftar, mendesak untuk diterima, kami tidak bisa menolak, akhirnya merangkul semua, demi menyenangkan sang guru di hari guru, " paparnya.
Dalam kesempatan itu,Syafii Efendi,yang juga sandang Rektor termuda 2020 dan sederet jabatan hingga gelar internasional,sampaikan banyak materi dari segala sisi. Pada intinya,hal mendasar yang perlu dipupuk mensikapi beragam persoalan dan tantangan manusia yang semakin kompleks dewasa ini yakni terus menanamkan rasa optimisme tinggi.Tetap konsisten menjadi pendidik yang baik, belajar dan mengajar tanpa henti, dan secara kontinue kembangkan potensi diri demi masa depan generasi anak cucu.
" Kita harus hadir sebagai role model diruang masing-masing, memimpin pola pikir terbuka dengan hati nurani ke arah yang benar sesuai ke-Indonesiaan kita, ditengah gelombang arus globalisasi yang tidak terarah, " katanya.
Efendi berpesan, jangan lagi terjebak dengan hal-hal yang tidak produktif atau tidak berkompeten. Disibukkan dengan konflik sosial pada pola-pola perpecahan, saling bermusuhan, menjatuhkan, ataupun saling menjust.Mari tumbuhkan rasa persatuan, gotong royong,saling mendukung disemua lini kehidupan demi kemajuan bersama.
" Jangan hanya terpaku menuntut hak, hak akan kita dapatkan secara otomatis setelah kita lakukan kewajiban, kalau kita tidak bisa jadi bagian dari kontribusi, setidaknya kita bukan bagian dari pencaci maki, " tandasnya. (Irs)
0 Komentar