Breaking News

Mengejutkan! TGT Raih IKADI Awards 2023, Da'i Pelopor Moderasi Dakwah Daerah



Mataram, (postkotantb.com)- Tidak disangka, nama TGH.M.Taesir Al Azhar Lc,.M.A menggema dalam kegiatan super bergengsi malam Anugerah Grand Ikatan Da'i Indonesia (IKADI) Awards 2023, Sabtu (21/01/2023).

Bagaimana tidak, ulama karismatik yang akrab disebut TGT ini, ternyata secara mengejutkan sukses menerima Anugerah sebagai Da'i Pelopor Moderasi Dakwah Daerah pada puncak rangkaian kegiatan Rakornas (Rapat Koordinasi Nasional) IKADI 2023, di Aruna Senggigi Lombok Barat, NTB.

Diketahui, TGT menjadi satu-satunya wakil Da'i dari NTB yang raih penghargaan dan menempatkannya bersama sederet tokoh-tokoh insan Nasional. Diantaranya Ustazah DR.Oky Setiana Dewi (Katagori Dai Influencer dan Inovatif ), KH.Habiburrahman al Syairozi Lc.PH.G. yang di kenal dengan nama Kang Abik (Da'i Muda Sastrawan dan Budayawan Nasional).


Kemudian Prof. DR. Hjh. Amany Lubis MA, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Kategori Cendikiawan muslim nasional dan internasional), Prof.DR.Abdusshomad Lc.MA (katagori Dai sejuta Umat) dan Gubernur NTB Dr.H.Zulkiefflimansyah (Kategori Gurbernur yang sangat mendukung Dakwah Rahmatan Lill'alamin atau Islam Universal).

"Jujur saya merasa belum pantas, masih banyak yang lebih layak, mungkin IKADI punya penilaian tersendiri, saya tidak tau itu, pastinya ucapan terimakasih setinggi-tingginya karena telah memilih saya," ungkap TGT kepada postkotantb.com seusai acara.

Tentu, kata TGT, ini adalah sebuah kehormatan. Bukan hanya sekedar prestasi tapi juga prestise. Membuatnya semakin bergeliat dalam berdakwah. Khususnya terkait islam yang washotiyah atau moderat rahmatan lil alamain, sesuai semangat IKADI.

TGT menngaku tidak tahu persis dasar penetapan dirinya terpilih. Ia mayakini tim juri IKADI secara diam-diam lakukan pemantauan rutin terutama melalui online.

"Mungkin mereka tetap menyimak Dakwah saya lewat eksistensi sebaran konten youtube saya yang memang sangat masif dakwahkan islam moderat, kampanyekan toleransi, saling menghormati, bersatu, menjaga kebhinekaan dalam kemajemukan Indonesia," tuturnya.

 



Lebih jauh TGT menerangkan, intisari yang harus dipahami oleh umat. Bahwa islam sejak zaman Nabi sesungguhnya sama atau satu yakni islam yang moderat. Tidak ada yang berubah sampai akhir zaman. Berkomitmen pada Al-Qur'an Hadits seperti dicontohkan Rasulullah di Madinah yang tinggal dilingkungan masyarakat yang majemuk atau beragam.

"Dulu di Madinah, Rasul hidup berdampingan sekalipun dengan yahudi, kaum penyembah berhala, muhajirin, ansor, persis seperti kondisi Indonesia dan Dunia saat ini, " paparnya.

Dalam piagam Madinah, sambungnya, juga sudah jelas, bagaimana 2 pasal krusial menggambarkan persatuan dalam keberagaman. Dimana yang pertama, disepakati seluruh penduduk Madinah apapun agama dan latar belakangnya wajib bela Negara.

Kedua, seluruh penduduk Madinah diberikan kebebasan menjalankan agama menurut keyakinan masing-masing. Sampai-sampai jadi asbabun nuzul salah satu ayat Allah yang berbunyi Laiqrohafiddin. Artinya tidak boleh ada pemaksaan dalam beragama.

"Hebatnya, apa yang tertuang dalam piagam Madinah sangat persis dengan apa yang termaktub dalam UUD 1945, maka bersyukurlah jadi Indonesia," cetusnya.



Dari gambaran tersebut, jelas islam itu, dapat ditegaskan tidak ada yang berubah. Rasul mengajarkan kita untuk selalu hidup berdampingan dengan semua agama, selama mereka tidak memerangi islam.

Hanya saja, yang jadi persoalan, ada orang-orang yang bersifat ekstrem kiri dan ekstrim kanan. Yang ekstrim kanan terlalu berfikir ke arah radikal dan ekstrim kiri menjadi liberal.

"Posisi islam yang benar itu berada di tengah-tengah, tidak ekstrim kiri ataupun kanan. Seperti disebut dalam Al-Qur'an berbunyi wakazalikajaalnakum ummatan washatan. Demikianlah Kami jadikan kalian ummat yang washat tengah-tengah atau moderat," jelasnya.

Dengan demikian, TGT mengimbau masyarakat Indonesia khususnya harus bersyukur kepada Allah Tuhan YME diberikan hadiah terbesar adanya Pancasila dan UUD 1945. Mampu jadi wadah persatukan seluruh rakyat Indonesia karena Pancasila itu tidak satupun yang bertentangan dengan islam.

Ia berpesan dari Lombok untuk Indonesia tetap jaga persatuan kesatuan ditengah kebhinekaan. Kalau ada yang ekstrem dipastikan itu bukan bagian dari ajaran islam, untuk seluruh umat islam mari sebarkan terus islam yang rahmatan lil alamin.

"Menyambut tahun politik 2024, kita sudah sepakat dengan sistem demokrasi. Mari kita sukseskan bersama, jalani penuh suka cita, saling menghormati, hindari black campaign yang mengarah ke pecah belah, dan siapapun yang terpilih nanti, harus kita terima, itulah yang terbaik sebagai pemimpin Indonesia," pesannya.(IRS)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close