Breaking News

Majelis Adat Sasak Sambut Gembira Pengembalian Harta Karun Lombok Oleh Belanda




Dr.HL.Sajim Sastrawan,SH,MH salah satu Tokoh Kharismatik Pengurus MAS . FOTO IST/ LALU M IRSYADI POSTKOTANTB.COM


Mataram (postkotantb.com) - Informasi terkait pengembalian benda-benda peninggalan bersejarah yang disebut harta karun milik Lombok disambut gembira para tokoh Sasak yang tergabung dalam Majelis Adat Sasak (MAS).

Mewakili MAS, Dr.HL.Sajim Sastrawan,SH, MH mengapresiasi bentuk kesadaran kolektif Belanda yang telah merasa bersalah. Dan untuk menebus dosanya mereka menunjukkan iktikad baik dengan mengembalikan barang-barang yang dirampas dulu saat melakukan penjajahan di bumi Sasak dan Indonesia.

" Kami belum tau pasti kapan benda-benda itu akan diterima, masih bersifat G to G dari negara ke negara, sementara dari pemerintah Indonesia di Jakarta dengan pemda Provinsi NTB belum ada kami dengar komunikasi intens," urai Miq Sajim kepada postkotantb.com, Kamis (03/8/2023 ).

Untuk mempersiapkan itu, Ia mendorong nantinya Pemprov NTB mengundang semua komponen masyarakat guna merundingkan bagaimana silsilah, sejarah, keberadaan, dan kelanjutan pemeliharannya.Tegasnya

"Diskusi akan hasilkan kesimpulan layak atau tidak benda benda itu ditempatkan di Lombok atau lebih baik di Jakarta dengan SDM dan sarana prasarana yang lengkap dan memadai," imbuhnya.

Mensikapi pengembalian itu, internal kepengurusan MAS telah membentuk jejaring komunikasi dengan seluruh paer di Lombok. Melakukan pengkajian-pengkajian, pencocokan, pengumpulan data informasi dari berbagai sumber, termasuk meminta keterangan dari wasiat para tokoh-tokoh dan tetua yang ada. Sehingga diketahui bentuk, rupa, dan jenis yang sesuai literatur sejarah bangsa Sasak.tukasnya

Kemudian, dalam keterangannya, Miq Sajim tak lupa memetik nilai pelajaran berharga yang dapat dicatat terutama bagi generasi sekarang dan masa yang akan datang. Bahwa dari sisi positif, anak cucu mesti berkaca terhadap masa lampau yang terbukti sudah ada peradaban manusia yang maju terwujud oleh para leluhur untuk bisa diteruskan dan ditiru.

Tapi, ditekankan juga dari sisi negatif, agar runtuhnya kemajuan itu tidak boleh terulang lagi dikarenakan hilangnya persatuan akibat terpropaganda penjajah.

" Kalau kita bersatu, pasti sulit penjajah bisa masuk di wilayah kita," ujarnya.

Lebih jauh, menyimak perkembangan zaman, sesungguhnya pola-pola penjajah oleh asing dinilai masih tetap berlangsung. Contoh, bagaimana hasil tambang bumi NTB yang di Sumbawa Barat berupa Emas, Perak dan lainnya terus dikeruk dan dibawa keluar, tanpa kejelasan terkait keuntungan yang didapat oleh bangsa Indonesia dan daerah NTB.

" Kita kok baru sadar, baru mau buat Smelter setelah puluhan tahun diam, selama ini berapa ton yang dibawa kabur, kita tidak tau karena yang dikirim konsetratnya," jelasnya.

Dari itu, Langkah membuat smelter tepat, supaya diketahui secara detail berapa barang yang keluar. Sekaligus akan diketahui berapa harusnya keuntungan yang masuk ke bangsa ini baik berupa pajak, royalti, atau kompensasi dan penyerapan tenaga kerja.barulah dikatakan merdeka. Tandasnya

Kemudian, adapun peran MAS sendiri untuk kembali menguatkan jati diri bangsa agar tidak terjajah lagi. Mencoba merubah mazhab di internal dari yang sebelumnya ekslusif menjadi inklusif yang merangkul semua komponen. Hanya dengan begitu Sasak bisa membesarkan diri dari masing-masing paer, menumbuhkan persatuan dan kesatuan, dan mempertahankan Negara dan Bangsa.

" Mari kita mulai dari yang nyata nyata, ajaknya, mulai dari struktur kedaerahan harus punya karakter, sebagai simbol simbol dasar persatuan kesatuan bangsa, kalau kita sudah punya karakter kuat dari bawah, maka tidak akan mudah goyah dari segala gangguan dan tantangan kedepannya," Tandasnya. (Irs)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close