Breaking News

142.572 Keluarga Penerima Manfaat di Lombok Tengah Terima Bantuan Beras

 


Bupati Lombok tengah HL.Pathul Bahri S.Ip.M.Ap bersama Kepala Wilayah Bulog NTB David Susanto, saat melepas distribusi bantuan beras cadangan pemerintah, Rabu (20/9/2023). Foto Ist/Lalu M Irsyadi Loteng


Lombok Tengah (postkotantb.com) - Sebanyak 142.572 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Lombok Tengah terima bantuan beras cadangan pangan pemerintah yang disalurkan melalui Bulog Provinsi NTB dan dilepas secara resmi oleh Bupati Lombok tengah HL.Pathul Bahri, SI.P, M.Ap didampingi OPD terkait, Rabu (20/9/2023).

Jumlah penerima tersebar di 12 Kecamatan dengan rincian 1. Kecamatan Batukliang tercatat 10.113 KPM, 2. Batukliang Utara 9.113, 3. Praya 14.733, 4.Praya tengah 12.376, 5. Praya timur 8.370, 6. Praya Barat 9.365, 7. Praya Barat Daya 9.156, 8. Jonggat 17.378, 9. Pujut 16.529, 10. Pringgarata 9.402, 11. Janapria 12.507, 12. Kopang 13.528 KPM.


" Pembagian tahap kedua ini dilakukan selama 3 bulan periode september, oktober dan November, asumsi per 1 KPM mendapat 10 kg beras per bulan, sehingga total pendistribusian ada 4.277.160 kg beras," utara Kepala Bulog Provinsi NTB David Susanto kepada media.

Angka tersebut jadikan Lombok tengah kedua terbesar jumlah KPM se-NTB setelah Lombok timur. Dipastikan tanpa dipungut biaya sepersen pun alias gratis, dan masyarakat terima diantarkan ke wilayah masing-masing.

David menjelaskan upaya ini dilakukan untuk menekan inflasi dan solusi ditengah fenomena kenaikan harga beras dipasaran. Ia menerangkan sisa stock beras digudang sekitar 31.000 ton. Dijamin ketersediaan aman sampai musim panen berikutnya.

Dinilai, faktor tingginya harga beras alamiah. Kondisi itu dianggap lumrah karena perdagangan beras tergolong bebas, bisa dijual kemana saja. Tidak menutup kemungkinan sebabnya banyak dibawa keluar Daerah. Sehingga stock lokal berkurang.

" Kadang pihak swasta berani beli sampai 12 ribuan, kita hanya 9 ribuan, tidak heran jika lebih banyak dijual ke pihak swasta, dan itu tidak bisa kita cegah," cetusnya.

Kalau ditanya surplus tidak perlu diragukan, NTB mampu produksi hingga 400 ribu ton setahun.

HL.Pathul Bahri,S.Ip,M.Ap sangat mengapresiasi dan berterimaksih kepada Bulog. Sehingga dapat berperan kendalikan stabilitas ekonomi masyarakat.

" Kami selalu berusaha berikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, ingin terus berusaha hadirkan solusi dari setiap persoalan termasuk masalah kerawanan pangan ini," ucap Bupati.

Agar bantuan tepat sasaran, Pemkab Loteng mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang diterbitkan Dinas Sosial.

Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lombok tengah Lalu Setiawan mengiyakan mahalnya harga beras lebih dipicu derasnya penjualan ke luar daerah.

" Belum ada regulasi khusus untuk mengatur itu, saya denger dari Kepala Bulog pas rapat peraturan Gurbernur itu baru terbit, tapi saya belum dapet, kalau memang ada ya hanya itu yang bisa menghadang dipelabuhan," Tandasnya.

Diharapkan, pasar murah dapat meredam gejolak kenaikan harga beras dan tidak terlalu berdampak pada aktifitas kehidupan masyarakat. (Irs)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close