Breaking News

Camping Ground 'Budi Luhur Camp' Banyak Belajar Kearifan Lokal Taman Narmada

 


Pelajar SMP Nasional 3 Bahasa Budi Luhur kelas VII, VIII, IX, serta para guru pendamping. FOTO IST/SAPRIN SALAM POSTKOTANTB.COM


Lombok Barat (postkotantb.com) - Sekolah Nasional 3 Bahasa Budi Luhur, kembali melaksanakan kegiatan rutin tahunan 'Budi Luhur Camp' dan memilih Kolam Kembar, Taman Narmada, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, sebagai lokasi Camping Ground.

Sesuai rencana, kegiatan ini akan dilaksanakan selama tiga hari. Yakni dari Tanggal 26 sampai dengan 29 September 2023. Ditemui postkotantb.com, Rabu (27/9/2023), Kepala Sekolah Nasional 3 Bahasa Budi Luhur, Wahyu Kasidi menyampaikan alasannya memilih Taman Narmada, untuk yang pertama kalinya.


Menurutnya, selain keindahan tamannya yang begitu luas, Taman Narmada merupakan salah satu cagar budaya yang menyimpan banyak sejarah masyarakat Pulau Lombok. Terutama yang berkaitan dengan kearifan lokal dan keagamaan (religi).

Hal ini juga sebagai bagian dari upaya sekolah nasional, dalam memupuk pengetahuan tentang Budi pekerti serta toleransi beragama masyarakat di wilayah Narmada.

"Kami memilih Taman Narmada, sesuai dengan tema 'Budi Luhur Camp', yaitu Kearifan Lokal. Jadi ini dikemas dengan kepramukaan, yakni keterampilan Pramuka, termasuk Uji SKU, lintas alam sekaligus mempelajari kearifan lokal masyarakat Narmada," terang Wahyu.

Ia mengatakan, bahwa sekolah nasional ini dikenal dengan Multi Agama.Total peserta Budi Luhur Camp, sekitar 85 orang. Terdiri dari pelajar SMP Nasional 3 Bahasa Budi Luhur kelas VII, VIII, IX, serta para guru pendamping.

Di tempat yang sama, Direktur PT Tripat selaku perusahaan pengelola Taman Narmada, Eko Esti Santoso menyebut, bahwa Kolam Kembar, memang di khususkan untuk pengunjung yang masih pelajar.

Sementara ini tempat yang paling steril di Kolam Kembar," tegasnya.

Selain dari tempat tersebut, ada beberapa titik lainnya yang menyimpan keindahan alam luar biasa untuk dijadikan tempat untuk kegiatan Camping Ground. Termasuk beberapa situs peninggalan kerajaan Karang Asem, berupa Bale Gede, Bale Logi, Bale Terang dan peninggalan irigasi zaman Belanda, yang dinamakan Sipon.

"Itu irigasi untuk pengairan yang mengarah ke Selatan Taman Narmada. Nanti ke depan kita akan kemas lebih bagus lagi, untuk kita arahkan wisatawan ke Sipon," imbuhnya.

Selain itu, pihaknya juga telah menambahkan beberapa hal menarik untuk para pengunjung. Diantaranya Flyng Fox untuk Sport Tourism, Wahana Perahu keliling Telaga Besar, dan kegiatan lainnya.

Tak hanya itu, pengunjung akan dimanja dengan suasana kearifan lokal yang begitu mengesankan. Terlebih lagi saat hari-hari besar dan akhir pekan, wisatawan akan disambut ramah dan diminta untuk mengenakan pakaian adat.

"Sabtu dan Minggu memang kami wajibkan untuk berpakaian adat," katanya.

Belum lagi kulinernya. Saat ini tidak hanya Sate Bulayak, pihak pengelola akan menambahnya dengan minuman tradisional Tuaq Manis, sebagai 'Wellcome Drink' untuk para wisatawan.

"Tuaq Manis ini kan minuman tradisional yang sudah jarang ditemukan. Tapi kalau di Pulau Lombok, masih bisa kita temukan. Ini kami sajikan untuk mengenalkan Tuaq Manis, utamanya kepada wisatawan mancanegara," ujarnya.


Soal bugget tidak perlu khawatir. Ia menjamin bagi wisatawan lokal dan regional, cukup membawa modal Rp. 10 ribu, sudah bisa masuk untuk menikmati keindahan Taman Narmada sepuas-puasnya. Terkecuali wisatawan mancanegara. Pihaknya menyesuaikan harga sesuai paket wisata.

"Harga yang kami tetapkan sudah cukup Heritage. 2024 kami juga akan melaksanakan revitalisasi di sekitar telaga untuk membenahi estetikanya," jelasnya.(Rin)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close