Breaking News

Refleksi Kepemimpinan Zul-Rohmi, Jamaluddin Sebut Sektor Pariwisata Perlahan Bangkit

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Jamaluddin Malady.

Mataram (postkotantb.com)- Lima Tahun masa kepemimpinan Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB, Hj Siti Rohmi Djalillah, mengalami banyak dinamika.

Di awal masa jabatan duo doktor ini saja, NTB mengalami Gempa Bumi Tahun 2018 silam. Belum lagi di susul Pandemi Covid 19 yang menyebabkan perekonomian termasuk aktivitas sektor pariwisata lumpuh total.

"NTB Banyak cobaan di awal pemerintahan Zul-Rohmi. Sektor pariwisata lumpuh," ungkap Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Jamaluddin Malady, usai Grand Opening Gedung NTB Mall di Komplek Masjid Hubul Wathan Islamic Center (IC), Kota Mataram, Jumat (15/09).

Seiring berjalannya waktu dan berkat kerja keras Zul- Rohmi, sektor pariwisata perlahan kembali bangkit. Penerbangan langsung juga telah banyak dibuka dan tentunya, bandara sebagai pintu masuk wisatawan kian terbuka lebar.

"Kemarin sudah dibuka penerbangan lansung ke Malaysia dari Air asia dan Super Jet. Mudah-mudahan bulan depan sudah dibuka penerbangan langsung ke Australia," bebernya.

Selain itu, NTB juga sudah memiliki 99 Desa Wisata dan tahun ini, sebanyak 3 Desa Wisata masuk 75 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Diantaranya Desa Wisata Labuhan Lombok, Lombok Timur, Desa Wisata Lembar Selatan, Lombok Barat dan Desa Wisata Setanggor, Lombok Tengah.

"Beberapa minggu yang lalu, Pemprov NTB mendapat penghargaan dari Merdeka.com dari SCTV Group. Ini berkat penilaian yang cukup bagus terhadap Pemprov NTB, dalam hal memberikan pembinaan kepada desa wisata," imbuhnya.

"Terlebih saat event MottoGP dan event-event dunia lainnya, tentu jumlah hotel di NTB tidak cukup untuk menampung tamu lokal maupun manca negara. Maka Pemprov NTB mencetuskan solusi Desa Wisata. Di situ kan ada home stay, camping ground dan kulinernya juga tidak kalah enak," jelasnya.

Ke depan, untuk lebih mengembangkan sektor pariwisata di NTB, pihaknya meminta kerja sama kabupaten kota serta kelompok sadar wisata (Pokdarwis) untuk mempromosikan masing-masing desa wisata serta terus membenahi pelayanan terhadap wisatawan.

"Bagaimana hospitality, Sapta Pesona, layanan penerimaan tamu supaya betah. Jadi pemerintah tidak mampu mengembangkan desa wisata tanpa bantuan masyarakat," tutupnya.(RIN)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close