Foto Ist/Jaharuddin.S.Sos
Lombok Utara (postkotantb.com) - Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional dalam meningkatkan kesadaran, kemauan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang merupakan garda depan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar. Sebagai landasan hukum dalam penyelenggaraan Puskesmas, dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas memiliki tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Terkait hal tersebut, Rabu, 15 November 2023 dilaksanaka pertemuan Evaluasi P2P Tingkat Provinsi NTB bertempat di Hotel Lombok Raya, Mataram.
Salah satu peserta dari Dinas Kesehatan Bidang P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara, Sub Koordinator Surveilens dan Imunisasi, I Nyoman Suratha, S Kep, berhasil mewujudkan kinerja terbaik pada seksi surveilans dan imunisasi.
Beberapa penghargaan berupa:
1. Kinerja Surveilens KIPI terbaik ke 3 tingkat Provinsi NTB.
2. Kinerja Imunisasi terbaik ke 2 tingkat Provinsi NTB.
3. Kinerja Surveilens Kewaspadaan Dini dan Respons ( SKDR ) terbaik 3 Tingkat Provinsi NTB.
4. Kinerja Program Pencegahan & Pengendalian Penyakit Diare & HISP Terbaik Provinsi NTB, dan Kinerja program pencegahan & pengendalian penyakit arbovirosis terbaik pelaksanaan program P2PTM, KESWA & NAPZA Tahun 2023.
I Nyoman Suratha, pada Postkotantb.com, Selasa (21/11/2023) sebutkan dalam pertemuan yang di selenggarakan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara di Sasak Narmada Kecamatan Tanjung.
Ia sampaikan, dalam melaksanakan tugas Puskesmas memiliki fungsi penyelenggaraan UKM dan penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya, baik dalam melaksanakan fungsi UKM saat menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan serta dalam UKP yang lebih mengutamakan upaya promotif dan prefentif.
Selain itu, Nyoman Suratha menambahkan, manajemen Puskesmas mengintegrasikan sumber daya, program, pemberdayaan
masyarakat, sistem informasi Puskesmas, dan mutu dalam menyelesaikan masalah prioritas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas, agar Puskesmas mampu melakukan upaya kesehatan dengan baik dan berkesinambungan untuk mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus menyusun rencana kegiatan periode 5 tahunan yang dirinci ke dalam rencana tahunan. jelasnya.
Semua rencana kegiatan harus berdasarkan atas hasil analisis situasi yang didukung dengan data dan informasi yang akurat (evidence based) agar dapat mencapai sasaran/tujuan secara efektif dan efesien.
Upaya kesehatan Puskesmas yang dilaksanakan secara merata dan bermutu sesuai standar, diwujudkan dengan bukti adanya perbaikan dan peningkatan pencapaian target
indikator kesehatan masyarakat dan perseorangan.
Seperti menurunnya angka-angka kesakitan penyakit yang menjadi prioritas untuk ditangani, menurunnya angka kematian balita, angka gizi kurang dan atau gizi buruk balita dan maternal, menurunnya jumlah kematian maternal, teratasinya masalah-masalah kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya, dan lainnya. Salah satu upaya untuk menstandarkan mutu Puskesmas dilaksanakanlah proses Akreditasi Puskesmas. Akreditasi Puskesmas merupakan salah satu upaya dalam menjamin peningkatan mutu pelayanan puskesmas.
Dalam Standar Akreditasi
Puskesmas, dalam menjalankan fungsinya Puskesmas harus memiliki data dan informasi
untuk digunakan dalam pengambilan keputusan,baik untuk peningkatan pelayanan maupun untuk pengambilan keputusan.
Puskesmas mengumpulkan dan mempelajari data kinerja dan gambaran status kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Adapun data kinerja dan status kesehatan masyarakat diperoleh dari Sistem Informasi Puskesmas yang diantaranya data Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial yaitu Promosi Kesehatan; Kesehatan Lingkungan; Pelayanan Gizi KIA-KB; Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular; Surveilans dan Sentinel SKDR; dan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.
Untuk memiliki data dan informasi yang baik, maka dibutuhkan SDM Puskesmas yang memiliki kompetensi surveilans epidemiologi yang baik. Puskesmas berupaya untuk memiliki data dan informasi yang baik namun beberapa Puskesmas saat ini belum memiliki SDM Jabatan Fungsional Epidemiologi bahkan petugas Puskesmas di bagian Upaya Kesehatan Masyarakat
beberapa petugas belum memiliki kompetensi surveilans epidemiologi. Maka dari itu upaya peningkatan kompetensi petugas Upaya Kesehatan Masyarakat di Puskesmas harus dilakukan. pungkasnya.
Masih di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan, dr H Abdul Kadir didampingi beberapa stafnya menerima Tim Asesor Eradikasi Frambusia dari Pusat. Merka terdiri dari empat (4) orang dari pusat yang didampingi anggota dari Tim dari Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Utara.
Pada kesempatan ini, Kadis Kesehatan KLU, H Abdul Kadir langsung menyambut tamu seraya mengucapkan "Selamat Datang di Kabupaten Lombok Utara" kemudian menjamu tamu dengan alakadarnya dan menyuguhkan durian KLU.
Tak lama kemudian setelah istirahat sesaat, Kadis bersama puluhan peserta dari Puskesmas Se KLU dan Dikes adakan diskusi di ruang rapat Sasak Narmada.
Pada kesempatan ini, langsung dibuka oleh Kadis Kesehatan dan dilanjutkan dengan pemaparan materi dan selayang pandang terkait progeram Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara. (@ng)
0 Komentar